Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalur Kereta Api Bogor-Sukabumi Sudah Bisa Dilalui Pasca-longsor

Kompas.com - 20/02/2018, 09:07 WIB
Iwan Supriyatna,
Icha Rastika

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kereta api rute Bogor-Sukabumi, Selasa (20/2/2018), kembali beroperasi normal pasca-longsor pada (5/2/2018) lalu di KM 13+8/9. Akibat longsor tersebut, jalur kereta Bogor-Sukabumi sempat tidak dapat dilalui.

Executive Vice President KAI Daop I Jakarta Dadan Rudiansyah mengatakan, sejak longsor terjadi, setiap hari selama 24 jam penanggulangan, penanganan, dan perbaikan dilakukan bersama-sama antara pihak Dirjen Perkeretaapian dan PT Kereta Api Indonesia (Persero).

"Setelah dilakukan uji coba operasi menggunakan lokomotif, diperiksa, dan diuji kelayakan oleh Direktorat Keselamatan, Dirjen Perkeretaapian Kemenhub, jalur Bogor-Sukabumi dinyatakan aman dan sudah bisa dilalui untuk perjalanan KA. Sudah mulai beroperasi pada 20 Februari 2018," kata Dadan dalam keterangan resminya, Selasa (20/2/2018).

Baca juga : Jalur Longsor, KA Pangrango Hanya Layani Sukabumi-Cigombong

Adapun jadwal kereta api Pangrango dari Sukabumi menuju Bogor tersedia dalam tiga kali perjalanan pada pukul 05.15 menggunakan KA 389, pukul 10.25 menggunakan KA 391, dan pukul 15.45 menggunakan KA 393.

Sementara itu, jadwal kereta api Pangrango dari Bogor menuju Sukabumi juga tersedia dalam tiga kali perjalanan pada pukul 07.50 menggunakan KA 390, pukul 13.10 menggunakan KA 392, dan pada pukul 18.30 menggunakan KA 394.

Masyarakat yang ingin naik KA eksekutif dapat membeli tiket dengan harga Rp 50.000, kemudian tiket seharga Rp 20.000 untuk KA ekonomi pada hari kerja, sedangkan pada akhir pekan, harga tiket KA kelas eksekutif Rp 60.000 dan Rp 25.000 untuk tiket KA ekonomi.

"PT KAI Daerah Operasi 1 Jakarta menyampaikan permohonan maaf atas kejadian musibah longsor, yang mengakibatkan gangguan pada perjalanan kereta api lintas Bogor-Sukabumi," ucap Dadan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Megapolitan
Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Megapolitan
Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Megapolitan
Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Megapolitan
Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Megapolitan
14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

Megapolitan
BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com