JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan mengevaluasi jatuhnya formwork atau cetakan kepala pilar proyek tol Becakayu, Selasa (20/2/2018).
Kementerian PUPR akan melihat apakah ada faktor kesalahan manusia dari jatuhnya formwork tersebut yang berkaitan dengan keselamatan pekerjanya.
"Pertama kita lihat formwork-nya mengalami kegagalan di sana sehingga sistemnya runtuh. Kami evaluasi metode serta apakah ada izin melakukan pengerjaan pengecoran," ucap Direktur Jenderal Bina Marga Kementrian PUPR Arie Setiadi Moerwanto saat ditemui di lokasi di Kebon Nanas, Selasa pagi.
Saat ini, Arie melanjutkan, akan dievaluasi apakah saat pengecoran dilakukan perlahan atau terburu-buru. Saat dilakukan perlahan misalnya, pekerja bisa lari terlebih dahulu sehingga artinya ada yang mengawasi sistem bekerja dengan baik.
Baca juga : Soal Kecelakaan Tol Becakayu, Ini Penjelasan Waskita Karya
Hani Saksono tim peninjau dari Dirjen Bina Marga Pusat mengungkapkan bagian formwork atau bekisting yang ambruk. Disinyalir ada kelemahan di sistem bekisting-nya.
"Intinya pada sistem pelaksanaan konstruksinya yang salah, bukan konstruksinya. Besi ulir penyangga formwork patah karena tidak kuat menyangga beban dari formwork. Meskinya bisa juga ditambah besi lagi supaya aman. Hanya ada 4 besi ulir yang menyangga formwork," ucap Hani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.