Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Angkot Talangi Biaya Operasional OK Otrip

Kompas.com - 20/02/2018, 20:26 WIB
David Oliver Purba,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas Ketua Koperasi Wahana Kalpika (KWK) Abdul Gofur mengatakan, dalam pelaksaan uji coba program OK Otrip, pihaknya harus menalangi terlebih dahulu seluruh biaya yang dikeluarkan. Biaya tersebut seperti gaji sopir, bahan bakar, dan biaya operasional lainnya.

Abdul mengatakan, dana talangan yang dikeluarkan sejak uji coba OK Otrip dimulai pada 15 Januari sudah mencapai Rp 200 juta lebih. Pihaknya telah mengajukan pencairan pembayaran kepada Pemprov DKI, dan kini masih berproses.

"Pembayaran prosesnya sudah jalan, tapi belum masuk.... Kami nalangin dulu untuk bensin dan pengemudi itu banyak juga itu, sekitar Rp 200-an juta," ujar Abdul saat dihubungi, Senin (19/2/2018).

Baca juga : Pengusaha Angkot Mau Lanjutkan Program OK Otrip tetapi Ada Syarat

Senada dengan Abdul, manajemen koperasi angkot Budi Luhur juga mengatakan pihaknya menalangi biaya OK Otrip. Ketua Koperasi Budi Luhur Saut Hutabarat mengatakan, seluruh biaya operasional kini ditanggung Budi Luhur.

Pihaknya juga telah mengajukan pembayaran kepada PT Transjakarta.

"Sebetulnya enggak tekor tapi kita nalang-nalangin aja," kata Saut.

Kepala Humas PT Transjakarta, Wibowo, saat dikonfirmasi mengatakan belum mengecek apakah pihaknya telah melakukan pembayaran kepada kedua koperasi tersebut.

Bila syarat administrasi telah lengkap, PT Transjakarta dipastikan segera melakukan pembayaran.

"Pembayaran setelah beroperasi itu diimplementasikan karena menghitung kilometer yang ditempuh. Jadi tahu dulu kilometer yang ditempuh maka baru dibayarkan," ujar Wibowo, Selasa.

Uji coba program OK Otrip telah dilakukan sejak 15 Januari dan akan berakhir pada pertengahan April.

Program OK Otrip telah dioperasikan di sejumlah rute, yaitu OK2 di rute Kampung Melayu-Duren Sawit, OK3 di Lebak Bulus-Pondok Labu, OK4 di Grogol-Angke, OK5 di Semper-Rorotan, dan OK6 di Kampung Rambutan-Pondok Gede.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com