Dewi mengaku tak tahu arti lain koplak selain ungkapan rasa kecewanya.
Menangis
Saat membacakan pleidoinya kemarin, Dewi beberapa kali menangis dan terisak. Dewi merasa difitnah dan dizalimi polisi.
Dewi merasa unggahannya di Facebook bukanlah informasi yang dapat menimbulkan kebencian atau memecah belah bangsa. Suaranya meninggi saat membacakan bagian pleidoi tersebut.
"Saya hanya bisa mengucapkan astagfirullahaladzim, astagfirullahaladzim," kata Dewi dengan suara meninggi dan terisak.
Baca juga: Asma Dewi: Saya Di-bully karena Difitnah Polisi sebagai Saracen
Ucapannya disambut pekikan takbir oleh beberapa orang berseragam Laskar Pembela Islam (LPI) yang hadir di ruang sidang untuk mendukung Dewi.
Kemarin, bukan kali pertama Dewi menangis di persidangan. Dia juga menangis saat membacakan nota keberatan atau eksepsi atas dakwaan jaksa dalam persidangan 30 November 2017.
Dia merasa bingung dengan kasus yang menjeratnya. "Sebenarnya saya bingung dengan kasus saya," kata Dewi saat itu.
Dewi juga bingung polisi mengatakan di media bahwa dirinya adalah bendahara Saracen. Dia menyatakan kesedihannya karena merasa difitnah polisi lewat media.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.