Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Camat Jatinegara Sebut Warga Mulai Khawatir dengan Proyek Tol Becakayu

Kompas.com - 21/02/2018, 10:23 WIB
Stanly Ravel,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Robohnya cetakan konstruksi Tol Becakayu pada Selasa (20/2/2018) rupanya menyedot perhatian warga yang tinggal di dekat Jalan DI Panjaitan, Jakarta Timur.

Kondisi ini diceritakan Camat Jatinegara Nasrudin Abu Bakar. Menurut dia, kejadian kemarin membuat sebagian warga mempertanyakan faktor keselamatan kerja yang berpengaruh pada lingkungan mereka tinggal.

"Ya, sebagian warga sudah ada yang mengeluh. Mereka takutlah, gimana kalau saat kejadian itu ada masyarakat yang sedang melintas dan terdampak," ucap Nasrudin kepada Kompas.com, Rabu (21/2/2018).

Baca juga: Wali Kota Jakarta Timur Pastikan Korban Tol Becakayu Mendapatkan Asuransi

Selain itu, menurut Nasrudin, keluhan warga terhadap proyek Yol Becakayu juga pada proses kerjanya yang dilakukan terus-menerus dari pagi hingga malam hari. Pemasangan besi dan tiang panjang menggunakan paku bumi membuat warga terganggu saat istirahat.

Tidak hanya itu, ditutupnya jalur lambat yang biasa digunakan untuk jalur sepeda motor juga saat ini menjadi perbincangan. Meski sifatnya hanya sementara, kondisi tersebut dianggap mempersulit akses warga.

Baca juga: Satu Korban Jatuhnya Cetakan Konstruksi Tol Becakayu Jalani Operasi

"Kita tahu kan di situ ada beberapa gang masuk ke permukiman warga. Saat ditutup, mereka otomatis harus mencari akses lain untuk keluar masuk, jadi muter-muter," kata Nasrudin.

Nasrudin meminta pihak kontraktor proyek Becakayu lebih berhati-hati saat berkerja dan berharap tidak terjadi lagi insiden kerja seperti kemarin.

"Mengingat selain ada permukiman warga, proyek ini juga dekat sekali dengan jalan raya. Kami minta lebih waspada dan berhati-hatilah," ucap Nasrudin.

Baca juga: Satu Korban Jatuhnya Cetakan Konstruksi Tol Becakayu Jalani Operasi

Kompas TV Tujuh orang menjadi korban robohnya cetakan penahan beton Tol Becakayu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Cerita Warga 'Numpang' KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Cerita Warga "Numpang" KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Megapolitan
Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Megapolitan
Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Megapolitan
Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Megapolitan
Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Megapolitan
Kronologi Remaja Dianiaya Mantan Sang Pacar hingga Luka-luka di Koja

Kronologi Remaja Dianiaya Mantan Sang Pacar hingga Luka-luka di Koja

Megapolitan
Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembegal Motor Warga yang Sedang Cari Makan Sahur di Bekasi

Polisi Tangkap Pembegal Motor Warga yang Sedang Cari Makan Sahur di Bekasi

Megapolitan
Tertipu Program Beasiswa S3 di Filipina, Korban Temukan Berbagai Kejanggalan

Tertipu Program Beasiswa S3 di Filipina, Korban Temukan Berbagai Kejanggalan

Megapolitan
Heru Budi Minta Kadis dan Kasudin Tingkatkan Pengawasan Penggunaan Mobil Dinas oleh ASN

Heru Budi Minta Kadis dan Kasudin Tingkatkan Pengawasan Penggunaan Mobil Dinas oleh ASN

Megapolitan
Usai Dicopot, Pejabat Dishub DKI yang Pakai Mobil Dinas ke Puncak Tak Dapat Tunjangan Kinerja

Usai Dicopot, Pejabat Dishub DKI yang Pakai Mobil Dinas ke Puncak Tak Dapat Tunjangan Kinerja

Megapolitan
Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com