Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulit Cari Kerja Setelah di-PHK, Eks Karyawan 7-Eleven Pilih jadi Ojek Online

Kompas.com - 21/02/2018, 12:53 WIB
Nursita Sari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah eks karyawan 7-Eleven mengaku kesulitan mencari pekerjaan setelah PT Modern Sevel Indonesia memutuskan hubungan kerja (PHK) mereka tahun lalu. Mereka rata-rata terkendala usia saat melamar pekerjaan baru.

Rachmat (50) misalnya, setelah di-PHK pertengahan tahun lalu, ia belum juga mendapat pekerjaan baru. Akhirnya ia memilih mendaftar jadi pengemudi ojek online.

"Saya belum kerja lagi, jadi nge-GrabBike saja. Pas PHK Lebaran, saya langsung daftar Grab. Kalau enggak, dapat uang dari mana," kata Rachmat saat jeda unjuk rasa di halaman Kantor Modern KAWAI, Jalan Sultan Iskandar Muda, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (21/2/2018).

Hingga saat ini, warga Duri Pulo, Jakarta Pusat, itu masih berusaha mencari pekerjaan baru untuk menghidupi keluarganya.

Baca juga : Pesangon Kami Belum Dibayar, 7-Eleven Hanya Janji Saja...

Eks karyawan 7-Eleven yang lainnya, Yadi (40), juga banting setir menjadi pengemudi ojek online.

Ia mengaku beberapa kali melamar dan dipanggil untuk wawancara kerja. Namun, Yadi akhirnya tak diterima.

"Saya ngojek sekarang, ojek online. Habis saya sudah coba lamar (kerja), interview, tetapi terkendala umur, kan sudah kepala empat," ujar dia.

Beberapa kali dipanggil wawancara kerja dan berakhir ditolak juga dirasakan Yudi (45). Batas maksimal usia untuk diterima kerja menjadi alasan Yudi ditolak setelah wawancara kerja.

Kini, ia mengandalkan motornya untuk ngojek demi menafkahi keluarganya. Ia juga sesekali kerja lepas sebagai fotografer dalam acara tertentu.

"Saya sudah berapa kali panggilan interview, tapi kandas di umur. Kami keluhannya sama, tahu sendiri udah umur segini ya. Sekarang saya freelance fotografer saja, sama ojek online Go-Jek," ucap Yudi.

Pada hari ini, Rachmat, Yadi, Yudi, dan puluhan eks karyawan 7-Eleven lainnya yang tergabung dalam serikat pekerja PT Modern Putra Indonesia berdemo di halaman kantor baru PT Modern Internasional Tbk (MDRN) itu.

Mereka belum menerima pesangon dari MDRN selaku induk usaha dari PT Modern Sevel Indonesia yang mengelola gerai 7-Eleven.

Perwakilan eks karyawan 7-Eleven itu kini sedang diterima manajemen perusahaan untuk membicarakan persoalan pesangon itu. Jika tak ada juga titik temu, mereka akan terus berdemo sampai pesangonnya dibayar.

Baca juga : Pesangon Belum Dibayarkan, Eks Karyawan 7-Eleven Unjuk Rasa

Adapun PT Modern Internasional Tbk memutuskan untuk menutup seluruh gerai 7-Eleven di Jakarta dan sekitarnya sejak 30 Juni 2017.

Penutupan ini merupakan kelanjutan dari gagalnya rencana PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) untuk mengakuisisi bisnis convenience store tersebut.

Kedua pihak sama-sama tidak mencapai kesepakatan sehingga rencana akuisisi ini terpaksa dibatalkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Megapolitan
Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Pekalongan untuk Mudik 2024

Tarif Tol Jakarta-Pekalongan untuk Mudik 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Tangerang 29 Maret 2024

Jadwal Imsak di Tangerang 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Wilayah Bekasi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak di Wilayah Bekasi, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsakiyah di Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsakiyah di Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com