JAKARTA, KOMPAS.com - Para murid PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) Ar-Rahmah yang menjadi korban kebakaran di Kelurahan Krukut, Tamansari, Jakarta Barat pada Sabtu (27/1/218) sudah kembali bersekolah.
Namun, saat ini mereka tak lagi menggunakan gedung sekolahnya, melainkan menumpang di Mushala Baitul Muttaqin yang terletak tak jauh dari lokasi kebakaran.
Berdasarkan pantauan Kompas.com pada Rabu (21/2/2018), gedung PAUD yang juga berbagi dengan kelas Madrasah dan PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) tersebut hanya tersisa puing beton. Tak ada lagi pintu, jendela dan atap yang utuh serta barang-barang yang tersisa.
Gedung dua lantai tersebut telah hancur dalam keadaan beton yang sudah rapuh dan gosong akibat dilahap api.
Baca juga : Kegiatan Sekolah Anak Korban Kebakaran Krukut Berlangsung Normal
Letak sekolah tersebut berdekatan dengan rumah milik tersangka S (35) penyebab sumber api berasal. Hanya berbeda sekitar tujuh blok rumah dari sumber api.
"Karena pas pagi masih panas dan berasap jadi kami ceknya siang. Pertama yang saya cari buku tabungan anak-anak, rapor sama ijazah," kata Dini seorang guru PAUD di Mushala Baitul Muttaqin.
Menurut Dini, tak ada berkas sekolah yang tersisa atau tersimpan. Termasuk barang-barang sekolah para murid yang memang hanya disimpan di sekolah.
"Saya baru coba bilangin ke orang tua anak-anak buat nginget-nginget lagi terakhir nabung berapa. Biar mempermudah di bank nanti,"kata Dini.
Sementara itu, Yuni (40) guru kelas B mengatakan bahwa sejak kebakaran, peralatan sekolah yang datang dari berbagai bantuan disimpan di rumah kepala sekolah.
"Kalau papan tulis kami swadaya. Alat tulis dan mainan dapat dari bantuan. Seragam juga dari bebetapa bantuan, kemarin ada yang kasih baju olahraga dan baju muslim anak. Makanya ini seragam anak pada beda-beda," kata Yuni.
Pada pukul 10.00 WIB kegiatan belajar PAUD Ar-Rahmah telah memasuki kelas kedua. Terdapat 11 anak yang duduk berpencar tanpa meja dan kursi di lantai atas Mushala Baitul Muttaqin.
Baca juga : Polisi Buru Tetangga Tersangka Pemicu Kebakaran Tamansari
Sembari mengerjakan tugas menulis huruf, mereka juga asik bercanda satu sama lain. Ada yang masih didampingi oleh guru untuk penulisan dan ada pula yang sudah bisa sendiri.
Sementara untuk kelas Madrasah dan PKBM dimulai pada malam harinya pukul 19.00 WIB.
"Kelas cuma Paud cuma sampai 11.30 aja. Karena ini tempat umum kan musola jadi sampai sebelum zuhur harus udah kosong dan dirapikan lagi," kata Yuni.
Mengingat bahwa kegiatan belajar dilakukan di tempat ibadah dan menggunakan alas sajadah, Yuni khawatir soal kebersihan.
"Kami juga khawatir mengotori tempat ibadah dan masih ada barang warga yang numpang di sini. Apalagi anak-anak kan enggak bisa diam, lari-lari. Lebih khawatir ke tempat kebersihan," tambah Yuni.
Baca juga : S Mengaku Bakar Rumahnya di Tamansari karena Bisikan Gaib
Gedung sekolah Ar-Rahmah saat ini belum melakukan renovasi. Yuni mengatakan bahwa pihak yayasan sedang mengurus berkas yang hangus dan meminta bantuan pengadaan peralatan sekolah.
"Kami ngajuin ke yayasan meja dan kursi dulu. Dari pemerintah baru kelurahan yang kasih bantuan semen dan pasir tapi belum ada kulinya," kata Yuni.
Kebakaran di Kelurahan Krukut menghanguskan tujuh RT di RW 003 yaitu RT 007, 008, 009, 010, 011, 012, 013, 014, 015, dan RT 016. Termasuk sekolah PAUD, Madrasah, dan PKBM Ar-Rahmah yang terletak di RT 011.