DEPOK, KOMPAS.com - Walikota Depok Muhammad Idris mendapat laporan warga, ada sejumlah guru honorer yang mengajar di 17 Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kecamatan Limo dan Cinere belum menerima upah atau honor mengajar selama tiga bulan terakhir.
Dari 11 kecamatan yang ada di Kota Depok, baru guru honor di Kecamatan Cilodong saja yang telah menerima upah atau honor bulan Januari dan Februari, sementara para guru di 10 kecamatan lainnya sampai saat ini belum menerima honor.
"Gaji guru honorer, biasa awal tahun ada proses pembenahan administrasi," kata Muhammad Idris saat ditemui di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Rabu (21/2/2018).
Menurut dia, pencairan upah guru honorer akan dilakukan setelah proses pendataan administrasi rampung dilakukan. Pasalnya, pemberian upah guru honor harus diberikan secara serempak agar proses administrasinya tertata.
"Untuk pencairannya ada mekanismenya secara birokrasi, kami arahkan Maret sudah dicairkan," kata Idris.
Menurut Idris, tak hanya upah guru honorer saja yang mengalami keterlambatan, pegawai yang bekerja di Pemerintah Kota Depok yang berstatus PNS juga baru akan menerima insentif pada Maret 2018.
"Itu biasa cairnya Maret, termasuk honor-honor PNS juga keluarnya Maret," kata Idris.
Ia mengatakan, walau mengalami keterlambatan, para guru honorer musti bersyukur. Alasannyam sejak pemerintahannya, upah guru honorer telah dinaikan hampir dua kali lipat.
"Tahun 2017 saya naikan insentif guru honor jadi Rp 400.000 dari sebelumnya Rp 250.000. Tahun ini belum tahu naik lagi atau enggak," ujar Idris.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.