Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eks Karyawan 7-Eleven: Kami Harap Pesangon Bisa untuk Wirausaha

Kompas.com - 21/02/2018, 14:38 WIB
Nursita Sari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Eks karyawan 7-Eleven menuntut PT Modern Internasional Tbk (MDRN) segera membayar pesangon mereka setelah pemutusan hubungan kerja (PHK) massal tahun lalu. MDRN merupakan induk usaha dari PT Modern Sevel Indonesia yang mengelola gerai 7-Eleven.

Salah satu eks karyawan 7-Eleven, Yadi (40), membutuhkan pesangonnya untuk membuka usaha. Sebab, ia kesulitan mencari pekerjaan baru dengan usianya kini.

Setelah di-PHK, ia mengandalkan sepeda motornya dan menjadi pengemudi ojek online untuk mendapatkan penghasilan.

"Susah mau kerja. Kami harap pesangon itu bisa untuk berwirausaha," kata Yadi di halaman Kantor Modern Kawai yang juga kantor baru MDRN, Jalan Sultan Iskandar Muda, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (21/2/2018).

Baca juga : Sulit Cari Kerja Setelah di-PHK, Eks Karyawan 7-Eleven Pilih jadi Ojek Online

Dengan masa kerja 18 tahun dan jabatan terakhir sales associate, Yadi menyebut dia akan mengantongi pesangon sekitar Rp 58 juta jika dibayarkan perusahaan.

Eks karyawan 7-Eleven yang lainnya, Yudi (45), menyampaikan hal serupa. Selain untuk membuka usaha, pesangon bisa dipakai untuk membayar sejumlah kredit.

Meski begitu, Yudi enggan menyebutkan besaran pesangon yang harus diterimanya. Dia hanya menyebut telah bekerja di Grup MDRN sekitar 23 tahun dan jabatan terakhirnya sebagai store manager gerai 7-Eleven Daan Mogot.

"Minimal yang kami dapat bisa untuk usaha, bayar angsuran, biaya sekolah anak," ujar Yudi.

Eks karyawan 7-Eleven lain yang enggan menyebutkan namanya juga berkomentar senada. Setelah di-PHK, ia tak bekerja dan hanya menjadi ibu rumah tangga.

Sejak 22 tahun lalu, ia telah bekerja di 7-Eleven, mulai dari menjadi kasir, bagian logistik, hingga terakhir di bagian keuangan.

Ia berharap, pesangonnya segera dibayarkan untuk membuka warung di rumahnya. Dengan begitu, ia bisa membantu suaminya yang bekerja sebagai sopir pribadi.

"Saya harap perusahaan mau bayar hak kami. Saya dapat (pesangon) Rp 100 jutaan. Itu buat kami mah gede banget, bisa buat usaha. Sekarang mau usaha, enggak punya modal. Sekarang tergantung penghasilan suami, makanya kami 'pincang'," ucapnya.

Baca juga : Pesangon Kami Belum Dibayar, 7-Eleven Hanya Janji Saja...

Pada hari ini, puluhan eks karyawan 7-Eleven yang tergabung dalam serikat pekerja PT Modern Putra Indonesia berdemo di halaman kantor baru MDRN itu.

Perwakilan eks karyawan 7-Eleven itu diterima manajemen perusahaan untuk membicarakan persoalan pesangon itu. Jika tak ada juga titik temu, mereka akan terus berdemo sampai pesangonnya dibayar.

Adapun PT Modern Internasional Tbk memutuskan untuk menutup seluruh gerai 7-Eleven di Jakarta dan sekitarnya sejak 30 Juni 2017.

Penutupan ini merupakan kelanjutan dari gagalnya rencana PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) untuk mengakuisisi bisnis convenience store tersebut.

Kedua pihak sama-sama tidak mencapai kesepakatan sehingga rencana akuisisi ini terpaksa dibatalkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com