Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Syarat OK Otrip, Sopir Angkot Tanah Abang Mogok Beroperasi

Kompas.com - 22/02/2018, 10:53 WIB
David Oliver Purba,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Puluhan sopir angkot M08 trayek Tanah Abang-Kota mogok beroperasi, Kamis (22/2/2018).

Dari pantauan Kompas.com di lokasi, ada 20-an sopir angkot yang mogok beroperasi dan memarkirkan angkotnya berbaris di sekitar kolong jalan layang Jalan Jatibaru Bengkel, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Adapun aksi mogok itu dilakukan untuk menolak sejumlah syarat dari program OK Otrip. Para sopir angkot bahkan membentangkan spanduk putih bertuliskan "Kami Menolak Program OC Trip". Spanduk itu diikatkan di antara dua angkot.

Sejumlah petugas dari Dishub DKI terlihat berbicara dengan para sopir terkait aksi tersebut. Namun, petugas Dishub yang menemui mereka bukan petugas pada level pengambil kebijakan.

Baca juga: Mempersiapkan OK Otrip agar Diterima Sopir Angkot Tanah Abang...

Toto Purnomo, seorang sopir angkot M08 yang ditemui Kompas.com di lokasi, mengatakan, para sopir angkot menolak program OK Otrip karena berbagai alasan.

Para sopir keberatan dengan target kilometer yang harus dicapai. Dalam program OK Otrip, sopir angkot wajib memenuhi target 190 kilometer per hari.

Padahal, kata Toto, rata-rata para sopir angkot M08 hanya bisa menempuh jarak tak lebih dari 150 km per hari.

Toto mengatakan, jika target tak terpenuhi, gaji mereka akan dipotong. "Kan target 190 kilometer per hari, perhitungan kami 10 kilometer untuk satu rit. Terus sisanya digimanain?" ujar Toto.

Selain itu, para sopir angkot juga mempermasalahkan jumlah angkot yang diperbolehkan mengikuti OK Otrip.

Toto mengatakan, dari informasi yang dia dapatkan, ada pembatasan jumlah armada yang bisa mengikuti program OK Otrip. Para sopir juga mempertanyakan kebijakan bahwa para sopir angkot wajib ber-KTP Jakarta.

"Katanya di sini hanya 70 unit yang ikut OK Otrip. Angkot yang di Tanah Abang ini ada 260-an, terus 190-nya mau dikemanakan? Terus katanya KTP DKI. Rata-rata teman-teman ini bukan KTP DKI, oke-lah sekarang diperbolehkan, tetapi kalau besok-besok," ujar Toto.

Baca juga: Sandiaga Akan Sesuaikan Target OK Otrip untuk Angkot Tanah Abang

Sebenarnya, ada juga sopir angkot yang merasa senang dengan adanya program OK Otrip. Seperti sopir angkot trayek Lebak Bulus-Pondok Labu yang ditemui Kompas.com, Senin (19/2/2018).

Pagimin (52), sopir angkot trayek Lebak Bulus-Pondok Labu, mengatakan bahwa kehadiran OK Otrip tersebut sangat membantunya.

"Dulu narik angkot S12 Lebak Bulus-Pasar Minggu, tetapi sekarang ikut Ok Otrip Lebak Bulus-Pondok Labu. Saya mau gabung karena ini, kan, program pemerintah, enggak dibebani setoran, enak," ucap Pagimin kepada Kompas.com di Terminal Lebak Bulus.

Baca juga: Curhat Sopir Angkot yang Senang Gabung Ok Otrip


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com