Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kalau Dibatasi, Nanti Angkot Manual Tergerus Angkot OK Otrip"

Kompas.com - 22/02/2018, 15:10 WIB
David Oliver Purba,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah perwakilan sopir angkot yang melayani trayek Tanah Abang, Jakarta Pusat, melakukan pertemuan dengan perwakilan Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Kamis (22/2/2018). Pertemuan itu untuk membahas tuntutan para sopir yang menolak sejumlah syarat dalam program OK Otrip.

Sebelumnya, pada Kamis pagi, puluhan sopir angkot M08 mogok operasi. Mereka menolak sejumlah syarat yang diajukan dalam program OK Otrip. Mereka keberatan dengan pembatasan jumlah angkot yang bisa mengikuti OK Otrip di Tanah Abang dan berharap target kilometer per hari diturunkan.

Noval, perwakilan sopir angkot M08, usai pertemuan dengan pihak Dishub mengatakan, dalam pertemuan perwakilan sopir angkot menyampaikan ketidaksetujuan terkait pembatasan angkot. Noval mengatakan, hanya 70 unit angkot dari 200-an unit di trayek Tanah Abang yang dibutuhkan untuk OK Otrip.

Baca juga : Tolak Syarat OK Otrip, Sopir Angkot Tanah Abang Mogok Beroperasi

Noval mempersoalkan angkot-angkot yang tersisa akan dikemanakan. Ia mengatakan, sopir angkot yang tidak ikut OK Otrip akan tergerus dengan angkot yang ikut OK Otrip karena ongkos angkot yang lebih murah.

"Nanti lama-lama yang angkot manual (tidak ikut OK Otrip tergerus sama OK Otrip, kayak online (taksi online) kemarin. Kan jadi kasihan," kata Noval

Menurut Noval, dalam pertemuan itu Dishub mengatakan sopir angkot tidak dipaksakan untuk mengikuti program OK Otrip. Namun, kata Noval, Dishub harus konsisten. Semua angkot diikutsertakan dalam OK Otrip, atau semuanya tidak ikut.

"Kalau mau OK Otrip ya OK Otrip semuanya jangan dibatasin. Apa Pemda mau bayarin (beli) angkot kami, berapa?" ujar Noval.

Pertemuan itu juga membahas target 190 km per hari yang harus dipenuhi sopir angkot yang mengikuti program tersebut. Noval mengatakan target itu sulit dicapai karena rata-rata capaian sopir angkot jauh di bawah 170 km per hari.

Noval mengatakan, pertemuan itu belum mencapai kesepakatan. Pewakilan sopir angkot, termasuk pemilik, akan kembali melakukan pertemuan dengan Dishub DKI untuk membahas masalah tersebut.

"Masih di situ saja (pembahasannya). Pemilik disuruh kasih data angkot yang laik jalan untuk ikut OK Otrip. Tapi kalau saya bilang sih OK Otrip ini belum solusi," ujar Noval.
Baca juga : Transjakarta Tempatkan Petugas untuk Sosialisasikan OK Otrip di Angkot

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com