JAKARTA, KOMPAS.com - Pekan lalu, tiga artis ditangkap polisi karena penyalahgunaan narkotika.
Mereka adalah artis peran Fachri Albar, penyanyi dangdut Roro Fitria, dan Dhawiya, putri penyanyi dangdut Elvy Sukaesih.
Fachri dan Roro sama-sama ditangkap pada 14 Februari. Mereka ditangkap di rumahnya masing-masing di kawasan Jakarta Selatan.
Sementara itu, Dhawiya ditangkap pada 16 Februari di kediamannya di kawasan Cawang, Jakarta Timur.
Selain Dhawiya, polisi menangkap Muhammad (kekasih Dhawiya) dan Syehan (kakak laki-laki Dhawiya).
Sepanjang 2017 kemarin, sejumlah artis juga ditangkap polisi karena penyalahgunaan narkotika.
Jauhi jerat narkoba
Seiring maraknya penangkapan artis akhir-akhir ini, upaya untuk menjauhi pusaran narkoba pun tumbuh di kalangan mereka.
Pada Kamis (22/2/2018), sejumlah artis, manajemen, dan produser bersama Polres Metro Jakarta Selatan menandatangani perjanjian pemberantasan narkoba di lingkungan artis.
Baca juga : Pakai Ikat Kepala, Begini Gaya Para Artis Deklarasi Anti-Narkoba
Para artis itu juga mendeklarasikan diri untuk tidak menyalahgunakan narkoba. Mereka kompak memakai ikat kepala merah bertulisan "Brantas Narkoba".
Beberapa artis yang hadir dalam deklarasi tersebut yakni Ramzi, Stefan William, Elly Sugigi, Ammar Zoni, Gilang Dirga, Arie Kriting, komika Mongol, dan komika Mosidik.
Selain artis, hadir pula Produser MD Entertainment Manoj Punjabi, Ketua Umum Ikatan Manajer Artis Indonesia (Imarindo) Nanda Persada, dan perwakilan Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi).
"Kami artis, manajer, dan produser Indonesia berjanji bersedia menerima sanksi hukum dan sanksi sosial jika terbukti melakukan penyalahgunaan narkoba," demikian penggalan deklarasi tersebut.
Selain itu, mereka berjanji menggalakkan "say no to drugs" di lingkungan artis dan masyarakat.
Ramzi berpendapat, artis yang mengonsumsi narkoba adalah artis-artis yang tidak percaya diri. Dia pun bercermin pada dirinya sendiri.
Selama belasan tahun berkarier di dunia hiburan, Ramzi mengaku selalu menghindari penggunaan narkoba. Meski demikian, dia tetap mendapatkan banyak pekerjaan.
"Bagi teman-teman (artis) yang menggunakan narkoba, mereka tidak ada rasa percaya diri. Jujur, kalian harus jujur," ujar Ramzi dalam acara yang digelar di Mapolres Metro Jakarta Selatan itu.
Ia mengatakan, narkoba bukanlah bagian dari gaya hidup para artis. Sebagai sesama pekerja hiburan, Ramzi berharap para artis yang kecanduan segera berhenti mengonsumsi narkoba. Sebab, artis harus memberikan contoh baik untuk masyarakat.
Lapor untuk rehabilitasi
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengingatkan artis yang masih mengonsumsi narkoba untuk segera berhenti.
Jika ketergantungan, para artis bisa melapor ke polisi agar direhabilitasi. Begitu juga dengan anggota masyarakat lainnya.
"Segera melaporkan ke pihak kepolisian, nanti akan direhabilitasi. Kalau ketergantungan, kecanduan, silakan lapor, tidak masalah, ada rumah sakit yang akan mengobati atau merehabilitasi," kata Argo.
Baca juga : Artis agar Atur Waktu Syuting dan Tak Jadikan Narkoba sebagai Doping
Selain itu, Argo mengingatkan Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) untuk mengatur waktu syuting para anggotanya agar tidak berlebihan.
Dia khawatir waktu syuting yang berlebihan membuat para artis menjadikan narkoba sebagai doping.
"Teman-teman dari Parfi mungkin bisa menjadwalkan untuk syuting itu jangan sampai melebihi kapasitas daya tahan tubuh," ujarnya.
Paling banyak konsumsi dumolid
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Vivick Tjangkung mengatakan, artis-artis yang ditangkap polisi karena penyalahgunaan narkotika paling banyak mengonsumsi psikotropika dumolid.
Baca juga : Artis yang Ditangkap Polisi Paling Banyak karena Konsumsi Dumolid
Vivick menyampaikan, mulanya artis-artis kebanyakan mengonsumsi dumolid agar mereka rileks. Lama-lama, mereka kecanduan.
"Dumolid kebanyakan awal dari mereka untuk rileks dan akhirnya kecanduan hingga membuat mereka merasa tidak enak, makanya mereka menggunakan lagi," kata Vivick.
Selain dumolid, artis yang ditangkap polisi juga banyak mengonsumsi sabu dan ganja. Jenis-jenis narkotika itu menempati tiga urutan teratas yang dikonsumsi artis.