JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Yusmada Faizal mengatakan, pembangunan jalan tak sebidang akan dilanjutkan setelah enam jalan layang dan underpass rampung tahun ini.
Dua lokasi baru yang direncanakan di pelintasan Senen dan Lenteng Agung.
"Kami lagi garap dua ya, extention Senen. Umumnya dengan revitalisasi (jalur) kereta, pintu-pintu kereta, kan, mau ditutup, (pelintasan kereta) Senen itu boleh ditutup, artinya nggak ada persoalan sampai kami meneruskan extention Senen," kata Yusmada di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (26/2/2018).
Baca juga: Kapan Flyover Bintaro, Underpass Matraman, dan Mampang Dioperasikan?
Ia mengatakan, perpanjangan jalan di Senen untuk menghindari kendaraan tertahan di lampu lalu lintas. Hal yang sama juga direncanakan di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, untuk memperlancar arus kendaraan yang berputar balik.
"Di pelintasan ISIIP Lenteng Agung," ujar Yusmada.
Yusmada menyebut, kedua pembangunan ini kemungkinan akan dianggarkan pada APBD Perubahan 2018.
Baca juga: Flyover Cipinang Lontar Akan Dioperasikan Selasa
Belum ditentukan apakah jalan baru ini berbentuk layang atau bawah tanah (underpass). Menurut Yusmada, pembangunan ini mutlak harus dilakukan sesuai aturan keselamatan jalan.
"Pelintasan kereta itu dalam roadmap Kemenhub enggak ada lagi pelintasan sebidang. Mau ditutup," ujarnya.
Pada 2017, Dinas Bina Marga membangun enam jalan tak sebidang yakni jalan layang Pancoran, Cipinang Lontar, dan Bintaro. Kemudian underpass Matraman, Kartini (Lebak Bulus), dan Mampang.
Baca juga: Usai Uji Coba Flyover, Pintu Pelintasan Kereta Api Cipinang Lontar Akan Ditutup
Total anggarannya mencapai Rp 700 miliar.