JAKARTA, KOMPAS.com - Korban selamat dalam peristiwa ledakan bom di Jalan MH Thamrin pada 2016, John Hansen (31), mengaku masih sering was-was setiap kali melintasi ruas jalan tersebut.
Hal itu diketahui saat jaksa penuntut umum (JPU) Mayasari menanyakan kondisi John saat ia bersaksi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (27/2/2018).
"Kalau lewat lagi di daerah Thamrin itu ada rasa takut?" tanya Mayasari.
"Was-was, iya," jawab John.
Pada saat kejadian, John berada di dalam gerai Starbucks Sarinah, salah satu titik ledakan. Oleh karena itu, John juga mengaku masih memiliki rasa khawatir saat masuk ke dalam gerai Starbucks.
Baca juga : Terkena Infeksi, Telinga Korban Bom Thamrin Masih Sering Gatal
Saat diperiksa penyidik beberapa waktu lalu, John menyampaikan kecemasannya pasca-peristiwa ledakan itu. Kecemasan John dicatat dalam berita acara pemeriksaan (BAP).
"Kecemasannya, kecemasan seperti apa?" tanya Mayasari.
"Panik, Bu, bingung," jawab John.
"Ada rasa takut?" tanya Mayasari lagi.
"Ada, Bu," timpal John.
Baca juga : 2 Tahun Bom Thamrin dan Derita yang Masih Tersisa
Menurut John, kecemasan itu paling sering dirasakan hingga 2017. Kini, John mengaku mulai melupakan peristiwa ledakan bom Thamrin yang membuat telinga kirinya infeksi itu, meski masih was-was.
"Kalau sekarang udah lama berlalu, ya sudah ikhlasin aja, Pak. Paling tahun 2017 masih suka teringat," kata John kepada majelis hakim.
Adapun sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan ini untuk mengadili terdakwa Aman Abdurrahman.
Aman didakwa menggerakkan orang melakukan berbagai aksi terorisme, termasuk peledakan bom di Jalan MH Thamrin.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.