Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Taman Bermain Ramah Anak di Depok

Kompas.com - 27/02/2018, 12:24 WIB
Iwan Supriyatna,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Keluarga Ariadi tampak asyik bermain di Taman Pemuda Pratama di Jalan Sairin, RT 001 RW 011, Kelurahan Tanah Baru Beji, Depok, Jawa Barat, Selasa (27/2/2018).

Bersama istri dan ketiga anaknya, mereka bermain di area pasir putih dan di fasilitas bermain lainnya seperti paintball, playground, kolam renang, archery atau panahan, dan taman kelinci.

"Anak-anak senang kalau diajak ke sini, banyak permainan untuk anak," kata Ariadi.

Tak hanya bermain, anak-anak juga mendapatkan edukasi atau pelajaran yang bisa diperoleh saat bermain.

"Anak-anak bisa belajar panjat tebing khusus anak-anak, melatih motorik mereka juga, bisa juga kasih makan hewan," kata Ariadi yang tinggal tak jauh dari Taman Pemuda Pratama.

Selain Ariadi, Vina warga Beji, Depok juga mengaku senang membawa anak-anak ke taman tersebut. Saat berada di taman, mereka tak perlu mengeluarkan uang banyak.

"Ke sini murah, tapi permainannya banyak, anak senang orangtua juga senang," kata Vina sambil menjajal berjalan di atas batu terapi kesehatan.

Baca juga : Pemprov DKI Targetkan 300 Taman Ramah Anak

Ia berharap, taman ramah anak itu bisa dijaga dengan baik. Pasalnya, di Depok masih sangat jarang taman-taman ramah anak.

"Supaya dijaga kebersihannya, jangan pertama-pertama saja," kata Vina.

Pengelola Taman Pemuda Pratama, Yan Vicky mengatakan, pihaknya tidak menarik iuran untuk masuk Taman Pemuda Pratama. Namun ada beberapa wahana yang dipungut biaya jika pengunjung bermain di sana.

"Masuk area taman gratis, yang bayar itu kolam renang Rp 10.000 weekday, Rp 15.000 weekend, paintball Rp 30.000 per orang, mobil ATV Rp 15.000, parkir motor Rp 3.000, mobil Rp 5.000," kata Yan.

Ia menambahkan, Taman Pemuda Pratama berdiri di atas lahan seluas 6.000 meter persegi. Pengelolaannya oleh swasta.

"Yang mengelola pribadi dan karang taruna, bukan Pemkot. Ini sudah tiga tahun berjalan, tapi peresmiannya baru tiga minggu lalu," ucap Yan.

Taman itu dibuka setiap hari kecuali hari Senin.

"Senin tutup untuk perawatan, kami buka Selasa sampai Minggu, mulai jam 7 pagi sampai jam 6 sore. Ke depan mau dicoba sampai jam 11 malam," kata Yan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com