Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jasa Marga: Ruas Cikampek-Jakarta Sudah Sangat Padat dan Harus Diatasi

Kompas.com - 27/02/2018, 20:53 WIB
Stanly Ravel,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

SENTUL, KOMPAS.com - Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani mengatakan, salah satu alasan penerapan sistem ganjil-genap di pintu tol Bekasi Barat dan Timur karena tingginya volume kapasitas (volume capacity/VC) kendaraan di ruas Cikampek-Jakarta.

"VC ratio di ruas itu sudah sangat sangat padat, jadi memang harus diatasi," ucap Desi kepada wartawan di Sentul, Jawa Barat, Selasa (27/2/2018).

Selain itu, lanjutnya, banyak juga proyek infrastruktur pada ruas Tol Cikampek-Jakarta. Kondisi ini yang membuat ruas tersebut memiliki tingkat kepadatan tinggi.

Baca juga: Warga Pesimistis Ganjil Genap di Gerbang Tol Bekasi Timur dan Barat Dapat Mengurai Kemacetan

"Kita tahu kalau di sana ada proyek LRT, proyek Jakarta-Cikampek, sebentar lagi kereta cepat. Jadi, memang tinggi sekali," katanya. 

Ada tiga upaya yang diberikan Kementerian Perhubungan untuk meminimalisir kemacetan di sana, yakni jalur khusus bus, ganjil-genap, dan pembatasan operasional kendaraan berat.

Jalur khusus bus, lanjutnya, dibuat agar warga beralih dari kendaraan pribadi.

Baca juga: Ganjil-Genap di Pintu Tol Bekasi Diharapkan Kurangi 2.200 Kendaraan Pribadi

Guna mendukung jalur ini, Jasa Marga juga menerapkan pembatasan kendaraan berat yang disesuaikan dengan beroperasinya jalur bus tersebut.

"Ini semua jadi satu kesatuan peraturan di Kemenhub, jangan hanya dilihat dari satu sisi. Dengan diberlakukannya ketiga kebijakan ini, dari kajian, nantinya kendaraan bisa melaju menjadi 40-60 km per jam, dari biasanya sekitar 30 km per jam," ujar Desi. 

Kompas TV Nantinya akan ada bus tranjakarta premium agar warga tertarik menggunakan angkutan umum.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com