Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Trotoar di Margonda Depok yang Ganggu Pejalan Kaki

Kompas.com - 28/02/2018, 14:29 WIB
Iwan Supriyatna,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Lubang-lubang menganga sangat mudah dijumpai di trotoar-trotoar yang ada di Jalan Raya Margonda, Kota Depok. Saat Kompas.com menyusuri Jalan Margonda Raya, terdapat beberapa lubang menganga yang cukup mengganggu pejalan kaki.

Misalnya saja di trotoar yang berada persis di bangunan tak terurus yang lokasinya tak jauh dari lampu merah pertigaan Jalan Arif Rahman Hakim. Di trotoar tersebut terdapat lubang menganga yang tak ditutup.

Selain itu, persis di seberangnya juga terdapat trotoar yang menganga. Di dalam lubang tampak jaringan kabel dan saluran air di bawahnya sedalam hampir satu meter.

Bahkan, persis di dekat pintu masuk Hotel Bumi Wiyata, terdapat trotoar dengan lubang menganga yang kondisinya tidak ditutup oleh apapun.

Baca juga : Tembok Kumuh di Margonda Disulap Jadi Warna-warni

"Kota Depok, neraka bagi pejalan kaki," kata Ketua Koalisi Pejalan Kaki, Alfred Sitorus, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (28/2/2018).

Menurut Alfred yang merupakan warga Depok, sejumlah trotoar yang ada di Depok tidak bisa diakses oleh semua kalangan masyarakat.

"99 persen tidak bisa diakses, layak itu belum tentu ramah, bagi disabilitas, lansia, ibu hamil," ucap Alfred.

Alfred menuturkan, trotoar yang layak adalah trotoar yang terintegrasi dengan fasilitas publik seperti kendaraan umum, rumah sakit, sekolah maupun fasilitas publik lainnya.

Baca juga : Belum Ditilang, Motor dan Angkot Masih Masuk Jalur Cepat di Margonda

"Kondisi trotoar yang seperti itu karena minimnya kemauan Pemerintah Kota Depok membuat trotoar menjadi layak bagi semua pejalan kaki," kata Alfred.

Alfred tidak menyalahkan jika ada warga atau pejalan kaki yang terperosok ke lubang trotoar kemudian melaporkan hal tersebut ke pihak berwajib.

"Kalau ada korban lapor saja, gugatan pidana itu, membahayakan nyawa orang lain. Coba tunjukan dimana trotoar di Depok yang layak akses?" kata Alfred.

Menurut Alfred, dasar gugatan yang bisa disampaikan masyarakat yang menjadi korban bisa dengan Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 serta Undang-undang Nomor 34 Tahun 2007 tentang lalulintas jalan yang memuat hak pejalan kaki.

Baca juga : Pemprov Depok Minta Pengusaha Sepanjang Jalan Margonda Tanam Pohon

Saat dikonfirmasi ke pihak terkait dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Depok, lubang menganga itu merupakan salah satu bagian dari progran ducting pemasangan kabel bawah tanah.

"Itu program ducting itu menurunkan kabel ke tanah di box utility, untuk menurunkan itu dibukalah, untuk space agar bisa memasukan kabel," kata Kadis PUPR Kota Depok, Manto.

Menurut Manto, setelah program ducting itu selesai, maka lubang-lubang trotoar itu akan ditutup atau dipasangkan kembali.

Baca juga : Motor dan Angkot yang Masuk Jalur Cepat Margonda Depok Akan Ditilang

Meski demikian, Manto tak menampik jika penyelesain proyek ducting tersebut molor dari waktu yang telah ditentukan. Sehingga, sampai saat ini masih ada jalan yang bolong di beberapa trotoar di Depok.

"Tahun lalu harusnya sudah selesai, mungkin kendala masalah drainase yang belum conect ke akses lainnya, sehingga mundur pengerjaannya," ujar Manto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com