JAKARTA, KOMPAS.com - Besarnya jumlah ojek online di Ibu Kota membuat jaringan ojek daring ini kian meluas. Hal ini membuat hampir di setiap wilayah di Jakarta terdapat kelompok dan komunitas mereka sendiri.
Sekelompok ojek online dari GrabBike yang ditemui Kompas.com di sekitar Stasiun Senen, Jakarta Pusat, Kamis (1/3/2018) malam membenarkan hal tersebut.
Sebut saja Andri, pengemudi ojek online yang memiliki wilayah kerja di sekitar Jakarta Pusat. Andri mengatakan, di setiap wilayah, komunitas ojek online selalu ada.
Bahkan, terdapat komunitas kecil lain yang terbentuk. Misalnya, ketika ada komunitas ojek online di Jakarta Pusat, secara otomatis akan terbentuk komunitas yang berada di Tanah Abang, Senen, dan wilayah lainnya.
Komunitas itu, kata Andri membentuk sebuah jaringan komunikasi yang sangat luas. Bahkan, jaringan komunikasi yang terbentuk bisa sampai ke komunitas Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
"Komunitasnya banyak, tak hanya satu. Tiap hari komunikasi kami lintas wilayah. Setiap komunitas punya sub komunitas lainnya, sudah se-Jabodetabek. Pasti tahu semua kejadian," ujar Andri saat berbincang Kompas.com.
Baca juga : Polri Ingatkan Pengemudi Ojek Online Tak Boleh Main Hakim Sendiri
Andri mengatakan, komunitas tersebut terbentuk berdasarkan rasa kekeluargaan dan rasa ingin membantu.
Pengemudi ojek online dari GrabBike, Rizki menyampaikan hal serupa. Rizki mengatakan memiliki sebuah komunitas dengan kekerabatan yang erat sangatlah membantu.
Bantuan dari para ojek online tak hanya misalnya sepeda motor rusak di tengah jalan, atau ketika ada kecelakaan saja. Misalnya ketika sesama rekannya mengalami tindak kriminal, para pengemudi ojek online lain saling membantu dengan memanfaatkan jaringan yang ada.
Rizki mencontohkan ketika ada seorang rekannya yang mengalami kehilangan sepeda motor di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat. Melalui jejaring komunikasi WhatsApp, rekan-rekan pengemudi lain di seluruh wilayah Jakarta saling membantu. Hasilnya, dalam hitungan jam, pelaku pencurian dapat diamankan.
"Nah, kemarin pas kebetulan ada motor hilang nih, di grup sudah nanya itu hilang ke arah mana. Langsung di grup, hari itu juga ketemu di wilayah lain," ujar Rizki.
Rizki mengatakan, persaudaraan yang erat antar sesama pengemudi ojek online juga terlihat misalnya ketika ada seorang pengemudi yang berselisih paham dengan pengendara lain di jalanan.
Pengemudi lain yang kebetulan melintas kemudian mengabarkan bahwa ada percecokan antara rekan mereka dan pengendara lain.
Rizki memastikan bahwa akan banyak rekan ojek online yang mendatangi lokasi tersebut. Namun, kata Rizki hal tersebut dilakukan semata-mata hanya untuk membantu menyelesaikan masalah, bukan untuk mengintimidasi.
Meskipun diakui Rizki, ada juga masyarakat yang merasa terintimidasi karena ramainya para pengemudi yang berkumpul.
"Ya misalnya enggak tahu benar atau salah siapa, yang penting teman-teman datang dulu. Di sana kawan-kawan akan melerai siapa yang ngompor-ngompori, akan ada yang misahin. Biasanya akan diantarkan ke RT, RW, kelurahan, atau pos polisi terdekat," ujar Rizki.
Komunitas ojek online, kata Rizki tak hanya untuk membantu sesama pengemudi ojek, tapi juga membantuk pengendara lain di jalan.
Pengemudi ojek online lainnya, Iwan mengatakan keakraban para pengemudi ojek online juga terlihat ketika mereka meramaikan pernikahan sesama rekan mereka.
Ketika rekan mereka menikah, dipastikan pesta pernikahan akan diramaikan dengan rekan-rekan lain yang bangga mengenakan seragam ojek online.
Saat ditanyakan soal kemungkinan besarnya komunitas ojek online membuat para pengemudi ojek online merasa hebat di jalanan, Iwan membantahnya.
Iwan menyebut ojek online sama seperti pengendara lain yang wajib menaati peraturan lalu lintas.
Begitu juga saat ditanyakan soal kejadian perusakan mobil Nissan X-trail yang dilakukan sekelompok pengemudi ojek online, Iwan mengatakan harusnya hal tersebut tidak terjadi. Namun, dia enggan menanggapi kasus tersebut lebih rinci.
"Ya harusnya memang tidak seperti itu. Biasanya tidak pernah seperti itu juga ya," ujar Iwan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.