JAKARTA, KOMPAS.com - Karnaval Cap Go Meh Glodok yang diadakan pada Minggu (4/2/2018) menjadi wadah wadah pertukaran budaya, tidak hanya bagi etnis Tionghoa. Sejumlah pengisi acara meramaikan karnaval dengan membawa kesenian masing-masing, seperti ondel-ondel Betawi dari Jakarta.
"Dari sanggar bawa sepasang ondel-ondel, yang laki dan perempuan," kata Angga dari Sanggar Kram City kepada Kompas.com di LTC Glodok, Jakarta Barat, Minggu.
Angga hadir bersama beberapa teman lainnya dari sanggar yang sama. Mereka memberikan petunjukan khas Betawi seperti ondel-ondel dan palang pintu.
Adapun, Angga bertugas sebagai orang yang ada di balik boneka ondel-ondel dengan berat 5 kilogram.
"Nanti gantian kalau capek. Panas di dalam," ujar Angga.
(Baca juga: Ketua MPR: Festival Cap Go Meh merupakan Cerminan Masyarakat Indonesia)
Ada pula Rifky dari Sanggar Mamit CS yang tengah berjaga di depan ondel-ondelnya bersama Angga. Ia menjaga sepasang bonekanya yang dijadikan sasaran obyek foto oleh masyarakat.
"Sambil lihat ondel-ondelnya dipegang-pegang orang," kata Rifky dari sanggar Mamit CS.
Rencananya, sekumpulan ondel-ondel dari berbagai sanggar akan melakukan parade karnaval di sepanjang Jalan Hayam Wuruk dan Gajah Mada mulai pukul 15.00 WIB bersama peserta kirab budaya lainnya.
Selain itu, ada pula pedagang mainan barongsai yang berjamur di kawasan sekitar karnaval. Salah satunya adalah Adit, pedagang dari Cirebon yang membawa berbagai mainan anak berbentuk barongsai.
Mainan tersebut dibentuk dari rangka bambu kecil berbentuk singa barongsai yang dibalut dengan kain berwarna-warni dan bulu halus.
"Memang setiap Imlek ke sini. Ada macam-macam, rata-rata buat anak- anak. Ada kepala barongsai, gantungan barongsai juga," kata Adit.
Mainan kepala barongsai ukuran anak dibanderol seharga Rp 50.000, gantungan boneka barongsai Rp 30.000 dan mainan barongsai dorong Rp 20.000.
Karnaval Cap Go Meh Glodok kali ini akan dimeriahkan oleh sejumlah perserta dari berbagai latar seni dan budaya yang dimulai pukul 15.00 WIB. Selain ondel-ondel dan barongsai, ada pula Reog Ponorogo, tari Papua, marching band, tanjidor, enggrang, mobil hias, Paskibra, dan lainnya.
Demi kelancaran jalannya acara ini, ruas jalan Hayam Wuruk - Gajah Mada mulai pulul 14.00 - 18.00 WIB ditutup. Hanya ada bus transjakarta yang melintas dengan pengawasan petugas Dinas Perhubungan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.