Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antusias Nonton Cap Go Meh, Pengunjung Naik Beton Pembatas Busway hingga JPO

Kompas.com - 04/03/2018, 17:56 WIB
Rima Wahyuningrum,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Karnaval Cap Go Meh Glodok di sepanjang jalam Hayam Wuruk dan Gajah Mada disambut antusias masyarakat pada Minggu (4/3/2018).

Mereka telah meramaikan lokasi sejak pukul 12.00 WIB padahal acara baru dimulai pukul 15.00 WIB.

Dari pantauan Kompas.com pukul 12.00-16.00 WIB, terik matahari tak menyurutkan semangat masyarakat yang hadir. Mereka berusaha sedekat mungkin dengan panggung utama untuk bisa menyaksikan jalannya parade.

Banyak yang menaiki Movable Concrete Barrier atau beton pembatas busway agar bisa melihat karnaval. Mereka berhimpitan agar tak terjatuh ke jalur transjakarta. Sebab, bus transjakarta rute Kota-Blok M tetap beroperasi seperti biasa. Penonton harus berhati-hati saat bus lewat.

Selain it, desakan pengunjung yang hadir membuat beberapa pembatas yang terbuat dari triplek rusak dan posisinya tak beraturan.

Baca juga : Ondel-ondel, Tatung, hingga Marching Band Ramaikan Karnaval Cap Go Meh Jakarta

Pembatas jalan milik penyelenggara Karnaval Cap Go Meh Glodok, Jakarta Barat rusak akibat pengunjung yang membludak pada Minggu (4/3/2018).KOMPAS.com/RIMA WAHYUNINGRUM Pembatas jalan milik penyelenggara Karnaval Cap Go Meh Glodok, Jakarta Barat rusak akibat pengunjung yang membludak pada Minggu (4/3/2018).

Ada pula pengunjung yang menaiki jembatan penyebrangan orang (JPO) di sisi kiri dan kanan LTC Glodok.

Karnaval dimulai dengan aksi barongsai di depan panggung utama yang terletak di depan LTC Glodok. Sejumlah tokoh ikut serta seperti Menko PMK Puan Maharani, Mendagri Tjahjo Kumolo, Menkominfo Rudiantara, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua DPR Bambang Soesatyo, Ketua DPD Oesman Sapta Odang, dan anggota Watimpres Agum Gumelar. 

Parade berbagai budaya dan seni ditampilkan dalam acara tersebut. Mulai dari barongsai, pasukan berkuda Palsatwa, marching band, Paskibraka DKI Jakarta, tari Papua, tari Bali, Reog Ponorogo, dan lainnya.

Beberapa polisi terlihat mengamankan di JPO dan tersebar di antara pengunjung. Dalam karnaval ini dikerahkan sebanyak 796 petugas gabungan yang tersebar di beberapa titik di sepanjang jalan yang ditutup. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com