JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Halim Pagarra mengatakan, di hari pertama Operasi Keselamatan Jaya, pengemudi ojek online jadi salah satu sasaran operasi polisi.
"Kebetulan saya juga ke lapangan (kegiatan operasi). Saya dan personel lain mendatangi para pengemudi ojek online, apalagi yang ngetem di jalan," ujar Halim kepada Kompas.com, Senin (5/3/2018).
Selain mengimbau agar tidak berhenti di tepi jalan, polisi juga menyosialisasikan prosedur keselamatan berkendara.
Baca juga: 2.704 Polisi Dikerahkan di Hari Pertama Operasi Keselamatan Jaya
"Yang paling utama yang kami sosialisasikan adalah larangan penggunaan ponsel saat berkendara," sebutnya.
Menurutnya, hal tersebut berpotensi menurunkan konsentrasi pengendara dan dapat menyebabkan kecelakaan.
Hari ini, pihaknya masih melakukan sosialisasi, tetapi jika para pengemudi nekat menggunakan ponsel seusai sosialisasi, akan dilakukan penilangan.
Baca juga: Operasi Simpatik, Pelanggar Lalu Lintas di Nunukan akan Dihukum Berdoa
Dalam operasi hari pertama, Polda Metro Jaya menerjunkan 2.704 personel untuk mengamankan tiga titik di Jakarta.
"Di hari pertama ini kami akan melakukan operasi di tiga titik yaitu di kawasan Palmerah, Bundaran Hotel Indonesia (HI) dan JLNT Casablanca. Untuk hari pertama tiga titik ini dulu," sebutnya.
Operasi Keselamatan Jaya akan dilakukan hingga 21 hari ke depan atau 25 Maret 2018, pukul 08.00-10.00. Ia mengatakan, operasi ini akan diisi 80 persen kegiatan preemtif dan preventif.