Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengemudi Ojek Online: Emang Ada Tanda Dilarang "Ngetem"?

Kompas.com - 05/03/2018, 21:07 WIB
Rima Wahyuningrum,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengemudi ojek online menjadi sasaran Direktorat Lintas Polda Metro Jaya dalam Operasi Keselamatan Jaya hari pertama yang digelar pada Senin (5/3/2018).

Para pengemudi diminta untuk tidak berhenti di tepi jalan sembarangan dan menggunakan ponsel dalam perjalanan.

Terkait operasi polisi ini, seorang pengemudi ojek online merasa tidak bersalah jika ngetem sembarangan.

"Kalau soal ngetem, balikin lagi, ada enggak tanda aturan tulisan 'ojek online dilarang ngetem di sini? Kalau enggak ada ya saya ngetem, kalau ada, saya enggak (ngetem)," kata Tiwi (31) kepada Kompas.com di Jalan Tubagus Angke, Tambora, Jakarta Barat, Senin.

Baca juga : Operasi Keselamatan Jaya, Polisi Sasar Pengemudi Ojek Online

Pengemudi ojek online lainnya, Jajang (46), mengatakan bahwa ia tidak akan sembarangan berhenti kalau ada tanda larangan. Ia memilih untuk mencari tempat lain atau pangkalan ojek online.

"Saya enggak akan ngetem kalau memang ada tandanya. Kalau ngetem sembarangan sih setuju saja ditangkap Dishub, apalagi di jalan protokol," kata Jajang.

Selama 3 tahun menjadi pengemudi ojek online, Jajang tidak berhenti sembarangan. Kendati demikian, ia meminta agar tidak diciduk apabila ngetem di perkampungan. "Tapi kalau di perkampungan, jangan diciduk dong," kata Jajang.

Sementara itu, Beno (50), memilih agar aturan bagi pengendara ojek online yang diterapkan dengan tegas yakni terkait penggunaan ponsel di perjalanan. Sebab, ia khawatir terjadi kecelakaan.

"Saya sendiri sebagai ojol dongkol kalau lihat 'woy mending telpon penumpangnya, nanya jangan pakai map'. Jangan salahkan orang lain kalau kamu kecelakaan. Jangan buang-buang pulsa," kata Beno.

Baca juga : Dirlantas: Pengendara yang Main HP Akan Ditilang, termasuk Ojek Online

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Halim Pagarra mengatakan, pihaknya telah mengimbau pengemudi ojek online agar tidak berhenti sembarangan mulai hari ini.

Selain itu, ia berharap pengemudi ojek tidak menggunakan ponsel selama perjalanan karena mengganggu konsentrasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com