Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Keputusan DKI Menghentikan Pembangunan RPTRA...

Kompas.com - 06/03/2018, 08:34 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana tidak akan membangun ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) pada 2019. Alasannya, karena Pemprov DKI kesulitan mencari lahan aset pemda yang bisa digunakan membangun RPTRA.

Di sisi lain, Pemprov DKI tidak mau melakukan pembebasan lahan untuk RPTRA karena membutuhkan waktu lama dan anggaran lebih besar.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman DKI Jakarta Agustino Darmawan mengatakan, jumlah RPTRA di Jakarta dinilai sudah melampaui target.

Baca juga: Sandiaga Akan Gandeng Swasta agar Bisa Tetap Bangun RPTRA

Pemprov DKI awalnya menargetkan RPTRA ada di 267 kelurahan. Saat ini, sudah ada 290 RPTRA di Jakarta.

Ia menambahkan, ada hal yang lebih penting untuk dibangun dibandingkan RPTRA, yaitu ruang terbuka hijau (RTH).

"Sekarang cari lahan susah, kan, kami enggak mungkin bebasin lahan (untuk RPTRA), lama. Skalanya juga luar biasa, anggaran besar untuk RPTRA," kata Agustino di gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (5/3/2018).

Baca juga: Masih Ada Kelurahan yang Belum Punya RPTRA

Wali Kota Rotterdam, Belanda, Ahmed Aboutaleb, menjajal wahana permainan anak jungkat-jungkit di RPTRA Kalijodo, Senin (12/6/2017).KOMPAS.com/NURSITA SARI Wali Kota Rotterdam, Belanda, Ahmed Aboutaleb, menjajal wahana permainan anak jungkat-jungkit di RPTRA Kalijodo, Senin (12/6/2017).
"Kalau kami pikir, kenapa enggak bebasin tanah untuk kejar rasio RTH? Itu lebih penting," tambahnya.

Ia menambahkan, RPTRA tidak bisa disamakan dengan RTH.

Di RTH, hanya 10 persen lahan yang boleh didirikan bangunan. Biasanya untuk jogging track saja.

Karena alasan itu, pembangunan RTH akan diprioritaskan pada 2019.

Baca juga: Kalau RPTRA Tak Dibangun, Bukannya Maju Malah Mundur Dong

"Lebih baik mana? Membangun yang rasionya belum tercapai atau membangun yang rasionya sudah tercapai?" tanya Agustino.

Sandiaga ingin RPTRA dilanjutkan

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga UnoKompas.com/Akhdi Martin Pratama Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno
Berbeda dengan Agustino, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, seharusnya program RPTRA tetap dilanjutkan. Sebab, program ini sangat dibutuhkan masyarakat Jakarta.

"Mestinya (pembangunan RPTRA) diteruskan ya, kalau diperlukan warga. Kami lihat bagaimana RPTRA, nanti saya lihat, saya cek teknisnya," ujar Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin.

Sandiaga mengatakan, program pembangunan ruang terbuka untuk anak-anak dan perempuan tetap menjadi prioritas Pemprov DKI.

Baca juga: Komisi D DPRD DKI Minta Pembangunan RPTRA Dilanjutkan

Halaman:


Terkini Lainnya

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com