Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penataan Trotoar Sudirman-Thamrin dari Zaman Ahok, Djarot, hingga Anies

Kompas.com - 07/03/2018, 06:26 WIB
Jessi Carina,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Revitalisasi trotoar di sepanjang Jalan Sudirman dan Jalan MH Thamrin sudah direncanakan sejak mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjabat.

Pria yang akrab disapa Ahok itu ingin trotoar Sudirman-Thamrin diperlebar menjadi 9-10 meter. Selain itu, pengelola gedung bertingkat juga diminta membongkar pagar sehingga bisa digunakan untuk kafe-kafe.

Ahok bahkan sudah meluncurkan satu kafe yang diberi nama JakBistro di Balai Kota pada 17 Oktober 2016.

Baca juga: 2016, Trotoar Sudirman-Thamrin Dilebarkan Jadi 10 Meter

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat meluncurkan sebuah kafe yang diberi nama JakBistro di Balai Kota, Senin (17/10/2016).Alsadad Rudi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat meluncurkan sebuah kafe yang diberi nama JakBistro di Balai Kota, Senin (17/10/2016).
Kafe ini merupakan konsep kafe untuk hang out yang akan ditempatkan di sepanjang trotoar Sudirman-Thamrin.

"Model-model semacam ini di Eropa banyak sekali. Hanya kecil begini, terus dikasih meja-meja," ujar Ahok saat itu.

Ahok mengatakan, ini merupakan kompensasi bagi pengelola gedung yang mau membongkar pagar. Mereka boleh menyewakan lahannya untuk menjadi lokasi kafe-kafe seperti JakBistro.

Baca juga: Ahok Luncurkan Konsep Kafe untuk "Hangout" di Trotoar Sudirman-Thamrin

"Pagar yang dia buka boleh buat dia menaruh model-model seperti JakBistro ini, jadi Jakarta bisa 24 jam. Antar pagar itu bisa berjualan, seperti Sarinah sudah taruh martabak di pojok," kata Ahok.

Dimatangkan Djarot

Impian Ahok itu belum terwujud sampai kini dia dipenjara. Ketika pemerintahan dipimpin Djarot Saiful Hidayat, rencana merevitalisasi trotoar Sudirman-Thamrin muncul kembali.

Djarot mematangkan rancangannya dengan menggelar pencanangan revitalisasi trotoar saat car free day. Hal itu dia lakukan di ujung kepemimpinannya.

Djarot mengatakan, trotoar Sudirman-Thamrin yang direvitalisasi akan dilengkapi jalur sepeda hingga tempat nongkrong.

Baca juga: Djarot Canangkan Pembangunan Trotoar Sudirman-Thamrin Sepanjang 6,6 Km

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dalam acara pencanangan revitalisasi trotoar Sudirman-Thamrin di area Car Free Day di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (8/10/2017). Panjang total jalur pedestrian yang dikerjakan akan sepanjang 6,6 kilometer. PT MRT Jakarta akan mengerjakan area di sekitar enam stasiun bawah tanah (Stasiun Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas, dan Bundaran Hotel Indonesia) sepanjang 1,4 kilometer.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dalam acara pencanangan revitalisasi trotoar Sudirman-Thamrin di area Car Free Day di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (8/10/2017). Panjang total jalur pedestrian yang dikerjakan akan sepanjang 6,6 kilometer. PT MRT Jakarta akan mengerjakan area di sekitar enam stasiun bawah tanah (Stasiun Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas, dan Bundaran Hotel Indonesia) sepanjang 1,4 kilometer.
"Pertama, trotoar akan kami tanam pohon sehingga nyaman dan sejuk untuk berjalan kaki. Termasuk juga kami berikan jalur sepeda karena cukup lebar trotoarnya, antara 8-11 meter," ujar Djarot.

Selain itu, Pemprov DKI juga berencana membuat tempat penyewaan sepeda di sepanjang jalur.

Harapannya, pekerja di sepanjang Sudirman-Thamrin bisa lanjut naik sepeda hingga tujuan setelah turun dari transportasi massal.

Baca juga: Revitalisasi Trotoar Sudirman-Thamrin Akan Rampung Sebelum Asian Games

Saat itu, pengerjaan trotoar juga sudah dimulai dengan memangkas pohon-pohon di sepanjang pembatas jalur cepat.

Pembatas jalur itu nantinya akan dibongkar sebab jalur lambat akan digunakan untuk  perlebaran trotoar. Jalan untuk kendaraan terdiri dari lima lajur, empat bagi kendaraan pribadi, dan satu bagi transjakarta.

Dibongkar Anies

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sosialisasi penataan jalan dan trotoar di Jalan Sudirman dan Jalan M.H Thamrin, Selasa (6/3/2018). KOMPAS.com/JESSI CARINA Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sosialisasi penataan jalan dan trotoar di Jalan Sudirman dan Jalan M.H Thamrin, Selasa (6/3/2018).
Pemerintahan berganti, Anies Baswedan dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Rancangan yang sudah ada tidak langsung dijalankan begitu saja. Anies membongkar rancangan tersebut yang dia nilai tidak sesuai dengan kondisi Jakarta.

Ada satu hal signifikan yang paling membuat Anies tidak menyukai rancangan awal Ahok-Djarot.

Rancangan awal tidak menyediakan akses untuk motor di sepanjang Jalan Sudirman dan Jalan MH Thamrin.

Baca juga: Anies: Di Mana Ruang untuk Motor? Jakarta Itu Milik Semua...

Trotoar Jalan Sudirman dan Jalan MH Thamrin yang belum ditata atau kondisi saat ini. Konsep penataan trotoar di dua jalan telah diumumkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Selasa (6/3/2018). Dok. Pemprov DKI Jakarta Trotoar Jalan Sudirman dan Jalan MH Thamrin yang belum ditata atau kondisi saat ini. Konsep penataan trotoar di dua jalan telah diumumkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Selasa (6/3/2018).
Dulu, Ahok dan Djarot memang sudah melarang motor masuk ke jalan itu. Motor pun diproyeksikan tetap tidak bisa melintasi Sudirman-Thamrin karena akan ada electronic road pricing (ERP). 

"Saya terus terang tidak terima ketika melihat rancangan awal. Tidak ada ruang untuk motor, di mana ruang untuk motor? This is not Jakarta. Jakarta itu milik semua," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (6/3/2018).

Anies langsung meminta rancangan itu diubah.

Baca juga: Desain Trotoar Sudirman-Thamrin Diubah, Anies Ingin Ada Spot Budaya

Konsep penataan trotoar Jalan Sudirman dan Jalan MH Thamrin yang diumumkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Selasa (6/3/2018). Dok. Pemprov DKI Jakarta Konsep penataan trotoar Jalan Sudirman dan Jalan MH Thamrin yang diumumkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Selasa (6/3/2018).
Dia ingin Jalan Sudirman dan Jalan MH Thamrin bisa dimiliki semua warga, bukan hanya warga yang bermobil saja.

"Oleh karena itu, rancangan awal yang saya lihat, saya minta dibongkar waktu itu. Diubah bukan sekadar sentuhan-sentuhan, bongkar!" katanya.

Penataan ala Anies

Atas arahan Anies, rancangan baru penataan Sudirman-Thamrin kini mempunyai jalur khusus motor dan bus reguler. Motor dan bus bisa menggunakan jalur yang biasanya disebut jalur lambat.

Jalur khusus bus dan motor akan dipisahkan pembatas jalan.

Anies juga menyempurnakan rancangan lainnya. Menurut rencana, trotoar yang berada di sekitar stasiun MRT akan diberi motif batik.

Trotoar versi Anies dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyediakan ruang untuk kios, bukan kafe. Kios-kios itu bisa digunakan untuk menjual barang yang relevan dengan aktivitas di sekitar Sudirman-Thamrin, misalnya kartu transjakarta.

Baca juga: Trotoar Sudirman-Thamrin Akan Dilengkapi dengan Jalur Sepeda

Gubernur DKI Jakarta Anies BaswedanKompas.com/Akhdi Martin Pratama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Tempat nongkrong yang disebut Djarot tetap ada. Namun, Anies memberi nama spot kebudayaan.

Ada empat titik yang akan menjadi spot kebudayaan. Pertama di depan Gedung Panin, kedua ada di bawah Jembatan Semanggi, ketiga di depan BNI 46, dan keempat di depan Gedung Landmark.

Anies mengatakan, Jakarta harus menjadi ruang ekspresi. Area Sudirman-Thamrin harus menjadi tempat munculnya ruang ekspresi itu. Anies ingin kawasan Sudirman-Thamrin menjadi ruang interaksi warga.

Baca juga: Anies Pastikan Tak Ada PKL di Trotoar Sudirman-Thamrin, Cuma Ada Kios

"Jadi yang membuat Sudirman Thamrin itu hidup bukan gedung pencakar langitnya, tetapi orang yang berinteraksi di wilayah itu. Karena itu, penataan ini adalah rencana membangun interaksi," ujarnya.

Sementara itu, pembongkaran pagar gedung tetap masuk dalam rencana. Namun, Anies memberi opsi untuk tidak membiarkan gedung-gedung itu tanpa pagar.

Anies meminta pengelola gedung mengganti dengan pagar halus, misalnya dibatasi dengan kolam ikan atau tanaman-tanaman.

Baca juga: Penataan Trotoar Sudirman-Thamrin Dibiayai Kewajiban Pengembang

Rancangan revitalisasi trotoar Sudirman Thamrin pun kini sudah siap.

Pengerjaannya dikejar karena sejak awal target penyelesaian trotoar itu adalah sebelum Asian Games 2018. Artinya, hanya 5-6 bulan lagi.

Kompas TV Setelah mencopot rambu larangan melintas bagi roda dua, kini Pemprov DKI mulai membuat marka jalan khusus sepeda motor.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com