JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Hanafi Rais berencana meluncurkan becak listrik. Dia akan mengirimkan prototipe kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Hanafi menyatakan, hal itu merupakan bentuk dukungannya terhadap wacana Anies yang ingin becak kembali diizinkan beroperasi di Jakarta.
"Kami melihat bahwa kebutuhan transportasi yang lebih manusiawi bagi penarik becak yang sebagian besar bapak-bapak sudah berumur. Kami ingin mereka mencari pendapatan yang halal dengan cara yang manusiawi sehingga kami hadirkan becak bertenaga listrik," kata Hanafi kepada wartawan di Kebayoran, Jakarta, Rabu (7/3/2018).
Selain manusiawi terhadap pengemudinya, Hanafi menilai becak listrik juga akan berpengaruh positif bagi lingkungan karena tidak menghasilkan polusi selayaknya becak motor.
Baca juga : Hikayat Becak di Ibu Kota
Hanafi berencana memberikan prototipe becak listrik tersebut secara langsung kepada Anies pada Minggu (11/3/2018) mendatang.
"Akan saya genjot atau naiki, kami antarkan ke Balai Kota. Semoga bisa diterima dengan baik oleh Pemprov, dalam hal ini Pak Anies sebagai gubernur," kata Hanafi.
Meskipun akan mengirimkan prototipe becak kepada Anies, Hanafi menuturkan belum tentu DKI akan menggunakan becak tersebut. Ia mengaku hanya ingin memberikan contoh bahwa konsep becak listrik dapat diterapkan di Jakarta.
Hanafi menuturkan becak listrik tersebut merupakan hasil modifikasi becak konvensional yang kini dilengkapi mesin, baterai, dan dinamo.
"Biaya modifikasinya Rp 18-20 juta," katanya.
Baca juga : Cerita Tukang Becak di Indramayu yang Tak Tergoda Pindah ke Jakarta
Adapun spesifikasi becak listrik tersebut akan mampu membawa beban hingga 250 kilogram dan mempunyai kecepatan maksimal 25 km/jam. Sedangkan, waktu pengisian daya becak itu kurang lebih hingga 3 jam dan dapat menempuh jarak 40 km dalam sekali pengisian daya.
Pada 2014 lalu, Hanafi juga sempat meluncurkan dua buah prototipe becak di Yogyakarta. Kedua becak itu pun sudah ditawarkan ke Pemerintah Daerah Yogyakarta.
Januari silam, Anies sempat mengeluarkan wacana mengizikan becak beroperasi di jalan-jalan kampung di Ibu Kota. Sebab, selama ini becak memang tetap beroperasi di kampung-kampung walau sudah lama dilarang.
"Sekarang itu ada becak, tapi mereka hanya beroperasi di dalam kampung, tidak keluar ke jalan. Nah, kami akan mengatur supaya becak berada tetap dalam kampung, tidak becak berada di jalan," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (15/1/2018).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.