JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno hadir dalam diskusi bertema "Menjawab Tantangan: Teluk Jakarta Bersih? Siapa Berani?", Kamis (8/3/2018).
Dalam diskusi itu, ia mendapat cerita dari Tenia Puspa Lestari, penggagas Divers Clean Action soal kotornya pesisir Jakarta dan pulau-pulau Kepulauan Seribu.
"Sulitnya berkoordinasi dengan Pemda lokal yang pegang Teluk Jakarta. Kebanyakan ada KKP, ada KHLK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan)," kata Tenia usai diskusi di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, Kamis siang.
Mendengar hal itu, Sandiaga langsung memotong pembicaraan Tenia.
"Saya enggak mau lagi dengar komentar sulit berkomunikasi dengan Pemprov DKI Jakarta," kata Sandiaga.
Baca juga : Menteri Susi: Yang Buang Sampah Sembarangan, Tenggelamkan!
Ia lantas langsung menunjuk Wali Kota Jakarta Utara Husein Murad dan Bupati Kepulauan Seribu Irmansyah. Ia meminta Tenia bertukar nomor ponsel dengan keduanya.
Namun Tenia kemudian menjelaskan maksudnya bukanlah sulit komunikasi, namun sulit melakukan penanganan dengan banyaknya instansi yang berwenang merawat pesisir Jakarta.
Dengan Irmansyah dan jajaran Pemkab Kepulauan Seribu sendiri, Tenia sudah sering menggelar kegiatan.
"Kalau di luar Pemprov DKI saya nyerah," kata Sandiaga.
Dalam diskusi tersebut dipaparkan bahwa bahaya pencemaran mengintai pesisir Jakarta. Sandiaga mengakui bahwa dari produksi 7.000 sampah per hari di Jakarta, sebagiannya tak tertangani dan lolos ke perairan utara Jakarta.
"Saya udah nyelam, snorkeling di Kepulauan Seribu walaupun cantik tapi ini masalah. Nah kami ingin merangkul semua dari pemerintah, swasta, dan masyarakat sendiri," kata Sandiaga.
Baca juga : Ini Harapan Pasukan Oranye di Hari Peduli Sampah Nasional
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan pada KLHK tahun 2016, pencemaran di wilayah Teluk Jakarta mayoritas bersumber dari limbah domestik rumah tangga.
Hal ini dikarenakan kawasan tersebut menjadi lokasi akhir dari berbagai macam distribusi limbah yang datang dari hulu 13 sungai di Jakarta. Ini menyebabkan teluk Jakarta menjadi titik yang paling tercemar.
Temuan sampah pada November 2015 silam, limbah industri sebanyak 52.862 ton dan limbah anorganik sebanyak 24.446 ton. Sedangkan untuk limbah yang berasal dari rumah tangga, untuk organik sebesar 10.875.651 ton dan anorganik 9.766.670 ton.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.