JAKARTA, KOMPAS.com — Sepekan setelah rumah DP 0 rupiah diluncurkan pada Rabu (28/2/2018), suasana lokasi proyek rumah tersebut di Rorotan, Jakarta Utara, terasa sepi.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, hanya ada dua petugas kebersihan dan keamanan yang bersiaga di sana, Jumat (9/2/2018).
Tanda-tanda dimulainya pembangunan proyek pun belum terlihat.
Baca juga: Tiru Anies-Sandi, Sudirman Said Adopsi Program Rumah DP 0 Persen
"Saya enggak tahu juga, Mas, belum ada arahan dari perusahaan. Saya di sini cuma ditugaskan jaga rumah contoh," kata petugas yang tidak mau disebutkan namanya itu.
Ia menuturkan, setelah diluncurkan, lokasi itu ramai dipadati warga yang penasaran ingin melihat bentuk rumah tapak DP 0 rupiah.
Ia menyebut, setiap hari ada 100 orang yang mendatangi lokasi tersebut.
Baca juga: Rusun DP 0 Rupiah, DP Ditalangi Bukan Disubsidi
Di sana, warga dapat melihat tampak luar dan dalam rumah contoh.
Mereka juga bisa mendaftarkan diri sebagai calon pembeli rumah DP 0 rupiah.
Namun, mulai Rabu (7/3/2018), warga sudah tidak bisa masuk ke dalam rumah contoh dan hanya diizinkan melihat tampak luarnya.
Baca juga: Sandiaga: Rumah DP 0 Rupiah di Rorotan Tak Ikut Skema FLPP
Hal tersebut rupanya tidak membendung animo masyarakat.
"Pada Rabu dan Kamis kemarin ada saja, sih, yang datang. Cuma mereka hanya bisa lihat dari luar, enggak bisa masuk," katanya.
Selain dua petugas, sebuah alat berat berjenis roller yang berfungsi memadatkan tanah juga tersedia di lokasi proyek.
Baca juga: Pembangunan Sarana Jaya Nilai Pelaporan Proyek DP 0 Pondok Kelapa ke KPPU Tidak Tepat
Namun, alat berat itu disebut sudah ada sejak sebelum peluncuran.
Adapun petak-petak sawah yang akan dibangun rumah juga belum sepenuhnya dibongkar.
Beberapa petak terlihat sudah diuruk, tetapi beberapa petak tanah lainnya masih ditumbuhi padi yang terlihat mulai menguning.
Baca juga: Rumah Tapak DP 0 Rupiah di Rorotan Diperkirakan Selesai Dibangun Tahun 2020
PT Nusa Kirana selaku pengembang proyek meluncurkan pembangunan perumahan tapak DP 0 Rupiah di Rorotan, Jakarta Utara, Rabu (28/2/2018).
Government Relations PT Nusa Kirana Dhiki Kurniawan mengatakan, proyek tersebut murni dari perusahaannya bukan Pemprov DKI.
"Ini usulan kami dari swasta sebagai pengembang yang peduli dengan program pemerintah dan peduli dengan masyarakat rendah," kata Dhiki kepada wartawan.
Adapun proyek tersebut akan berdiri di atas lahan seluas 1,3 hektar milik PT Nusa Kirana, di belakang SMAN 115.