Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Ubah Desain Trotoar Ahok-Djarot yang Indah di Mata Tak Indah di Hati

Kompas.com - 09/03/2018, 14:14 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merombak desain penataan trotoar kawasan Sudirman-MH Thamrin yang sebelumnya sudah dibuat oleh pasangan gubernur-wakil gubernur DKI sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.

Menurut Anies, desain itu dia rombak lantaran tak ada jalur untuk sepeda motor.

"Begitu rancangannya jadi, di situ tidak ada (jalur) kendaraan bermotor. (Desainnya) tampaknya indah di mata, tapi tidak indah di hati."

"Kenapa? Karena kendaraan bermotor tidak boleh masuk Sudirman-Thamrin," ujar Anies dalam sambutannya diacara ramah tamah pengurus Asril Center periode 2018-2023 di Gedung RJA DPR RI, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (9/3/2018).

Baca juga: Dari LRT hingga Trotoar Sudirman-Thamrin, Sederet PR Jakarta untuk Asian Games 2018

Anies mengatakan, begitu melihat desain tersebut, dia langsung meminta diubah. Dia menginginkan semua lapisan masyarakat Jakarta dapat merasakan penataan kawasan Sudirman-Thamrin.

"Awal-awal saya tugas saya melihat (desain) itu. Saya katakan bongkar, ganti rancangan ini, motor harus masuk Sudirman-Thamrin," ucap dia.

Konsep penataan trotoar Jalan Sudirman dan Jalan MH Thamrin yang diumumkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Selasa (6/3/2018). Dok. Pemprov DKI Jakarta Konsep penataan trotoar Jalan Sudirman dan Jalan MH Thamrin yang diumumkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Selasa (6/3/2018).
Anies menjelaskan, dia bertemu dengan manajemen ojek online. Dari pertemuan tersebut, dia baru mengetahui bahwa ada 480.000 order per hari untuk para pengemudi ojek online.

Atas dasar itu, dia mengambil kebijakan untuk kembali memperbolehkan motor melintas di Sudirman-Thamrin.

Baca juga: Koalisi Pejalan Kaki Harap Pemotor Tak Naik Trotoar Sudirman-Thamrin

"Datanya per hari pengantaran (ojek online) ke Sudirman-Thamrin itu 480.000 pengantaran, 480.000 itu apa, (order) makan siang, snack, kue pesanan-pesanan.

"Siapa (yang memesan) itu, rakyat kecil, rakyat kebanyakan di seluruh Jakarta. Kalau (jalurnya) dipotong, koridor bisnis utama di Jakarta tidak menarik usaha-usaha kecil di Jakarta," kata Anies.

Anies mengatakan, pemerintah harus menunjukkan keberpihakan kepada semua lapisan masyarakat. Oleh karena itu, dia memperbolehkan motor melintas di kawasan Sudirman-Thamrin.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sosialisasi penataan jalan dan trotoar di Jalan Sudirman dan Jalan M.H Thamrin, Selasa (6/3/2018). KOMPAS.com/JESSI CARINA Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sosialisasi penataan jalan dan trotoar di Jalan Sudirman dan Jalan M.H Thamrin, Selasa (6/3/2018).
"Jadi keberpihakan itu bukan kami lakukan dalam retorik, tapi dalam mindset. Mindset-nya adalah bahwa setiap policy harus membuat kesetaraan kesempatan kepada warga Jakarta," ujar dia.

Baca juga: Melihat Kondisi Trotoar Sudirman-Thamrin yang Segera Direvitalisasi

Trotoar Sudirman-Thamrin akan dilebarkan hingga 10 meter. Proyek ini didanai dari sisa kompensasi koefisien lantai bangunan (KLB) Simpang Susun Semanggi.

PT MRT Jakarta akan mengerjakan area di sekitar enam stasiun bawah tanah (Stasiun Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas, dan Bundaran Hotel Indonesia) sepanjang 1,4 kilometer.

Trotoar di Sudirman-Thamrin nantinya akan menjadi bagian akses masuk ke stasiun bawah tanah.

Kemudian, PT Mitra Panca Persada mengerjakan trotoar dari Patung Pemuda Senayan-Kali Krukut, serta PT Keppel Land dari Kali Krukut-Patung Kuda Arjuna Wiwaha sepanjang 5,2 kilometer.

Kompas TV Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sengaja membongkar rancangan awal yang dibuat pada masa pemerintahan Ahok dan Djarot.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonor untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonor untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com