Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Pohon Kehidupan Rp 750 Juta di Tengah Bau Tak Sedap Waduk Ria Rio

Kompas.com - 09/03/2018, 16:02 WIB
Stanly Ravel,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Taman Kota Ria Rio atau lebih dikenal dengan Waduk Ria Rio di Jakarta Timur tampak asri dengan tatanan ala taman tropis meski berdiri di antara kompleks industri.

Taman yang diresmikan oleh Joko Widodo saat masih menjabat sebagai gubernur DKI dulunya merupakan permukiman warga. Kini semuanya sudah rata.

Salah satu daya tarik taman ini bukan hanya dari segi tatanannya, tetapi dari satu jenis pohon, yakni baobab atau dalam bahasa latin Adansonia digitata.

Pohon ini diklaim mampu bertahan dan memiliki umur yang panjang. Oleh karena itu, pohon ini disebut juga sebagai pohon kehidupan.

Baca juga: Sampah Mengambang di Waduk Ria Rio Setelah Hujan Reda

Berdasarkan informasi, pohon baobab memiliki banyak manfaat. Batangnya mampu menyerap dan menyimpan air, sedangkan buah dan daunya berguna sebagai bumbu masak dan obat-obatan.

Taman Ria Rio di Pulomas, Jakarta Timur, Jumat (9/3/2018)Stanly Ravel Taman Ria Rio di Pulomas, Jakarta Timur, Jumat (9/3/2018)
Dari pantauan Kompas.com pada Jumat (9/3/2018), kondisi pohon yang dikabarkan harganya mencapai Rp 750 juta tersebut masih berdiri tegak dengan disanggah beberapa tiang bambu di bawahnya.

"Ada dua pohon baobab yang ditanam, satu dekat pintu masuk, dan satunya lagi lagi di tengah taman. Kondisinya terawat karena ada petugas taman yang tiap pagi dan sore mengurus," kata Jafar, petugas keamanan taman yang menjaga di pintu masuk, kepada Kompas.com, Jumat (9/3/2018).

Baca juga: Merawat Waduk Ria Rio agar Tetap Apik

Menurut Jafar, taman ini biasa ramai saat Sabtu dan Minggu pagi untuk berolahraga. Sementara saat hari biasa banyak dikunjungi karyawan kantor dan anak sekolah sekadar untuk melepas lelah.

Jejeran bangku taman yang kerap disebut "bangku Jokowi" ini juga masih terawat dengan baik.

Sayangnya, kondisi taman yang asri tidak sinkron dengan kondisi waduk yang tampak terbengkalai akibat proyek kerukan yang tidak kunjung selesai.

Baca juga: Pohon Raksasa Asal Afrika Bisa Jadi Ikon Taman Waduk Ria Rio

Kondisi ini pun dikeluhkan oleh sebagian pengujung taman, salah satunya Rita, siswa SMK yang sedang bermain bersama teman-temannya.

"Kalau pulang sekolah suka kumpul makan di sini sama teman sambil nunggu dijemput, tapi engga kuat sama bau dari waduknya sejak dikeruk," ucap Rita bersama teman-temannya.

Baca juga: Dinas Tata Air Janjikan Honor PHL Waduk Ria Rio Segera Cair

Taman Ria Rio di Pulomas, Jakarta Timur, Jumat (9/3/2018)Stanly Ravel Taman Ria Rio di Pulomas, Jakarta Timur, Jumat (9/3/2018)
Jafar menjelaskan, waduk tersebut memang sedang dikeruk agar lebih dalam, tetapi prosesnya sampai sekarang belum selesai.

"Sudah dari 2017 begitu (dikeruk) enggak tahu kelar kapan. Waduk ini dikelola kecamatan, sedangkan taman ini dari perkantoran sini," ucap Jafar.

Kompas TV Sebelum bertolak ke sidang ke-11 kasus dugaan penodaan agama, mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sempat bicara soal banjir yang nyaris melumpuhkan Jakarta. Ahok mengeluhkan terhambatnya pembangunan sejumlah infrastruktur penanggulangan banjir, seperti waduk dan sodetan, akibat masalah gugatan hukum dan sulitnya merelokasi warga karena rusunawa penampung belum selesai dibangun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com