Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Suami Istri di Kampung Akuarium Merawat Anak Penderita Mikrosefalus

Kompas.com - 10/03/2018, 06:15 WIB
David Oliver Purba,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Selter nomor 28 di Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, menjadi saksi bisu perjuangan Dedek (39) dan Sulastri (37) membesarkan M Fahri (9).

Mereka adalah sepasang suami istri yang memiliki anak penderita mikrosefalus sejak di dalam kandungan.

Dedek dan Sulastri telah bertahun-tahun tinggal di Kampung Akuarium, termasuk ketika permukiman di kawasan tersebut digusur pada April 2016.

Saat penggusuran, mereka sempat mencari kontrakan di daerah lain.

Namun, keterbatasan biaya membuat mereka terpaksa kembali ke Kampung Akuarium dan mendirikan bedeng. 

Baca juga: Veronica Tan Kunjungi Anak Penderita Mikrosefalus di Tebet

Sempit. Kata itulah yang dapat menggambarkan selter tempat tinggal Dedek, Sulastri, dan empat anaknya. 

Jika digambarkan, selter mereka berukuran 3,5x6,5 meter.

Selter itu hanya diisi kasur lipat, beberapa lemari susun, dan pakaian yang digantung di mana-mana.

Kegundahan Sulastri

Sebuah shelter bernomor A28 di Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara menjadi saksi perjuangan suami istri,  Dedek (39) dan  Sulastri (37), membesarkan M Fahri (9), bocah laki-laki yang sejak dalam kandungan menderita mikrosefalus, Kamis (8/3/2018).KOMPAS.com/DAVID OLIVER PURBA Sebuah shelter bernomor A28 di Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara menjadi saksi perjuangan suami istri, Dedek (39) dan Sulastri (37), membesarkan M Fahri (9), bocah laki-laki yang sejak dalam kandungan menderita mikrosefalus, Kamis (8/3/2018).
Sulastri menceritakan kisah perjuangannya merawat Fahri sejak dalam kandungan. 9 tahun lalu atau tepatnya pada 2008, Sulastri mengandung anak ketiganya tersebut.

Dokter kandungan Sulastri mengatakan, pertumbuhan janin Sulastri tidak berkembang baik.

Meski demikian, Sulastri tetap yakin dapat melahirkan dan merawat sang buah hati. Sampai akhirnya pada 27 Juni 2008, Fahri lahir.

Hatinya seperti memberontak saat melihat kondisi Fahri yang terlahir tidak sempurna. Belum lagi, kondisi anaknya menjadi buah bibir tetangga sekitar. 

Baca juga: Thailand Selidiki Empat Kasus Mikrosefalus Terkait Virus Zika

"Waktu di awal saya enggak menerima. Mau dia kencing atau buang air, saya biarkan saja. Saya enggak mau urus, (Fahri) menangis pun enggak mau saya hiraukan," ujar Sulastri saat berbincang dengan Kompas.com, di Kampung Akuarium, Jakarta Utara, Kamis (8/3/2018).

Seiring berjalannya waktu, hati Sulastri luluh. Sulastri mau merawat Fahri seperti merawat ketiga anaknya yang lain.

Halaman:


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com