Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Satu-satunya RPTRA di Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat

Kompas.com - 11/03/2018, 08:29 WIB
Rima Wahyuningrum,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Matahari Maphar menjadi satu-satunya Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) yang ada di Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat dari 8 kelurahan yang ada. Luas RPTRA ini juga lebih kecil dibanding lainnya karena keterbatasan lahan.

"Ini RPTRA terkecil kedua di Jakarta Barat. Luasnya cuma 560 meter persegi, yang lain bisa 1.000an ukurannya," kata Pengelola RPTRA Matahari Daniel kepada Kompas.com, Jumat (9/2/2018).

Daniel mengatakan lahan RPTRA berdiri di bekas sekolah tua yang terbengkalai selama puluhan tahun. Dulu, lahannya bersisa gedung sekolah dan gundukan serpihan batu.

"Karena di sini lahannya enggak ada, jadi lah pakai ini, kan ini tanah APBD. Kalau pun pakai lahan lain itu kebanyakan tanah sengketa," kata Daniel.

Baca juga : 7 Kelurahan di Tamansari Belum Punya RPTRA, Camat Kesulitan Cari Lahan

RPTRA Matahari, Maphar, Tamansari, Jakarta Barat pada Jumat (9/3/2018).RIMA WAHYUNINGRUM RPTRA Matahari, Maphar, Tamansari, Jakarta Barat pada Jumat (9/3/2018).

Menjadi satu-satunya RPTRA di Kecamatan Tamansari membuat RPTRA Matahari selalu ramai dikunjungi warga dari berbagai kelurahan. Saat Kompas.com berkunjung, lapangan futsal dipenuhi oleh anak-anak yang sedang bermain.

Di akhir pekan, RPTRA biasanya diramaikan dengan kegiatan senam bersama, menari, dan latihan silat.

Selain tempat bermain, RPTRA ini juga sering dimanfaatkan warga menggelar berbagai acara, seperti arisan, pengajian, reuni, bahkan pembagian bantuan langsung tunai (BLT) hingga pangan murah.

"Kelurahan lain larinya ke sini semua. Suka chaos juga kami ngaturnya," kata Daniel.

RPTRA Matahari dibuka mulai pukul 05.00-20.00 WIB Ada pihak pengelola yang bekerja pada shift pagi dan sore. 

"Kami buka pagi di sini karena padat penduduk. Kalau pagi ada yang lari ke sini atau ada ibu-ibu yang ngejemur bayinya di sini," kata Daniel. 

Daniel mengatakan, RPTRA sangat ramai karena juga didatangi oleh warga dari berbagai kelurahan. Sering kali mereka kewalahan mengatur parkir ketika ada acara di RPTRA. Sebab, lahan terbatas dan kawasan tersebut sangat padat penduduk.

"Ini kawasan padat penduduk jadi kalau ada acara besar enggak punya parkiran. Mau enggak mau kita tutup jalan dari ujung ke ujung gang dan imbasnya ke sepanjang Jalan Kebon Jeruk. Pada komplen juga orang," ujarnya.

Baca juga : Jakarta Timur Akan Bangun 10 RPTRA Tahun Ini

RPTRA Matahari, Maphar, Tamansari, Jakarta Barat pada Jumat (9/3/2018).RIMA WAHYUNINGRUM RPTRA Matahari, Maphar, Tamansari, Jakarta Barat pada Jumat (9/3/2018).

Fasilitas RPTRA

Dari pantauan Kompas.com, fasilitas yang ada di RPTRA Matahari terdiri dari area bermain untuk anak-anak dan lapangan futsal. Kemudian di bagian belakang terdapat lahan untuk tanaman sayur dan obat, termasuk hidroponik.

Pada bangunan utama terdapat kantor pengelola, ruang menyusui, pespustakaan, dan toilet. 

Namun, menurut Daniel, Matahari Maphar masih minim fasilitas jika dibandingkan dengan RPTRA  lainnya.

"Kendalanya paling di sini fasilitasnya. Padahal ini satu-satunya di kecamatan Tamansari. Sangat beda dengan di tempat lain ada tempat olahraga yang lengkap, wi-fi, CCTV dan lainnya. Peralatan kami sangat sederhana," kata Daniel.

Ia menambahkan kalau fasilitas minim yang dimiliki RPTRA Matahari lantaran kesulitan mendapatkan dukungan dari CSR. Menurutnya, lahan yang kurang menjadi kendala untuk mendapatkan fasilitas pendukung.

"RPTRA lain bisa lebih lengkap dan maju karena mereka bisa dapat dukungan CSR. Kami sudah beberapa kali ngajuin proposal ke CSR tapi belum dapat dukungan. RPTRA ini sampai sekarang masih full APBD," jelasnya.

Baca juga : Sandiaga: RTH dan RPTRA Tidak Boleh Dikotomikan... 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com