Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komplotan "Begal Geragas" yang Resahkan Warga Cakung Dibekuk Polisi

Kompas.com - 11/03/2018, 16:21 WIB
Stanly Ravel,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian meringkus 3 orang komplotan begal yang meresahkan warga Cakung, Jakarta Timur.

Ketiganya adalah AP (21), MF (19), dan K (17).

"Jumat (9/3/2018) kemarin, kami tangkap 3 orang komplotan 'begal geragas' yang biasa beraksi di wilayah Cakung. 2 tersangkakami tahan di sini, 1 lagi karena di bawah umur kami titipkan di lapas anak Cipayung," kata Kepolsek Cakung Kompol Supoyo kepada wartawan di Polsek Cakung, Jakarta Timur, Minggu (11/3/2018).

Baca juga: Begal Motor Gagal Gara-gara Pelaku Panik Didatangi Ojek Online

Supoyo mengatakan, komplotan tersebut dijuluki "begal geragas" karena terkenal tidak pernah memiliki target pasti.

Korbannya bisa siapa saja dan barang rampasannya juga bisa apa saja. 

Para pelaku ditangkap setelah Polsek Cakung mendapat laporan seorang warga yang juga korban di Perumahan PIK, Penggilingan, Jakarta Timur, Sabtu (6/1/2018).

Baca juga: 3 Warga Ungaran Dibacok Begal, Ansor dan Warga Berpatroli

Saat itu, pelaku yang beraksi dengan 2 motor dan beberapa anggota lainnya melihat korban sedang bermain ponsel.

Kemudian, para pelaku langsung mendekati korban dan mencoba merampas ponselnya.

Namun, aksi para pelaku gagal. Pelaku tidak tinggal diam dan melukai korban menggunakan celurit.

Baca juga: Begal di Karawang Diberi Dua Pilihan, Ditembak Mati atau Kaki

Para pelaku meninggalkan korban dalam kondisi terluka.

"Mereka ini terkenal geragas, tidak pilih-pilih siapa korbannya. Kalau sedang jalan mereka lihat (korban), mereka melukai korban dan mengambil apapun yang berharga. Terakhir itu korbannya pedagang pecel lele," ujarnya. 

Dari hasil penangkapan, polisi mengamankan barang bukti 2 sepeda motor dan 1 bilah celurit yang digunakan melukai korban.

Baca juga: Polisi Tembak Mati Begal dengan Modus Cewek Seksi

"Peran mereka ini beragam, tetapi yang paling sadis itu yang (tersangka) 17 tahun karena dia yang paling suka menyerang korban dengan celurit," ucap Supoyo.

Kompas TV Pelaku nekat melompat seusai aksinya dipergoki warga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com