Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Lokasi dan Jadwal Keberangkatan Bus untuk Ganjil-Genap di Pintu Tol Bekasi

Kompas.com - 11/03/2018, 18:57 WIB
Stanly Ravel,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai solusi penerapan ganjil-genap di pintu tol Bekasi Timur dan Barat, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek dan PT Transportasi Jakarta menyediakan angkutan massal dengan mengoperasikan Royaltrans dan Transjabodetabek Premium.

20 bus Royaltrans berkapasitas 30 tempat duduk dan beberapa unit Transjabodetabek Premium akan dioperasikan mulai Senin (12/3/2018).

Keduanya bisa menjadi opsi untuk masyarakat Bekasi menuju Jakarta saat kendaraannya terkena aturan ganjil-genap.

Baca juga: Bus Premium Transjakarta Siap Layani Warga Terdampak Ganjil Genap di Bekasi

Tarif kedua bus ini ditetapkan Rp 20.000.

Lokasi pemberangkatan tersebar di lima tempat: Bekasi Trade Center, Taman Galaxy, LRT City Grand Dhika, Mega City, dan Summarecon.

Empat dari lima lokasi tersebut juga juga menjadi kantong parkir atau penitipan kendaraan dengan tarif flat Rp 10.000 sepanjang hari.

Baca juga: BPTJ: Penerapan Ganjil-Genap di Tol Bekasi Bukan Diskriminasi

Bus tersebut mulai melayani penumpang pukul 05.30 hinga 09.00 dengan beberapa rute tujuan.

Berikut daftar lengkap keberangkatannya:

1. Summarecon

- Tujuan Plaza Senayan (PPD): pukul 05.20, 05.50, 06.10, 06.40, 07.10, 07.30, 08.00, 08.30, dan 09.00.

- Kuningan (Royaltrans): pukul 05.30, 06.20, 07.00, 07.50, dan 08.40.

- Blok M (Royaltrans): pukul 06.00, 06.50, 07.40, 08.20, dan 08.50.

- Thamrin City: pukul 05.10 dan 05.25.

2. Bekasi Trade Centre (BTC)

- Tujuan Grand Paragon (PPD): pukul 05.30, 06.40, dan 07.50.

Halaman:


Terkini Lainnya

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com