Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Mantan Juragan Kambing Blok F Tanah Abang yang Kini Jual Pakaian di Blok G

Kompas.com - 12/03/2018, 16:32 WIB
Iwan Supriyatna,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Siapa sangka jika di bawah Pasar Blok F Tanah Abang terdapat tempat jual beli sekaligus tempat potong kambing.

Pengunjung dari daerah lain kerap berkunjung ke blok tersebut untuk membeli kambing karena dikenal dengan harganya yang murah dan kualitasnya yang bagus.

Keberadaan tempat jual beli sekaligus tempat potong kambing itu diceritakan oleh Faisal Harun kepada Kompas.com.

Faisal merupakan mantan juragan kambing yang memiliki lapak berdagang di bagian bawah Blok F yang kini menjadi tempat berjualan pakaian dan parkir kendaraan.

"Dari tahun 1975 sampai 2005 saya jualan kambing di situ, berapa tahun tuh? 30 tahun ya," kata Faisal.

Baca juga : Menjajal Jadi Porter Tanah Abang, Angkut 1 Kwintal Barang Dibayar Rp 40.000

Ia menuturkan, pada tahun 1975, dia kerap mendatangkan kambing yang berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur sebanyak 2 sampai 3 truk dalam kurun waktu 2 bulan sekali.

"Saya bolak balik ke Jawa belanja, 1 truk itu isinya 100 ekor, tahun 75 harganya masih 5 jutaan, sekarang mungkin 100 juta lebih," ucap Faisal sambil mengenang masa jayanya.

Dari hasil menjual kambing, meski tidak menyebutkan berapa besaran uang yang pernah didapatnya, Faisal mengaku bisa membeli dua rumah dan menyekolahkan keempat anaknya hingga sarjana.

"Dari jual kambing saya bisa beli rumah di Kompleks BPK Kebon Jeruk dan di perumahan daerah Meruya Ilir, sama sekolahin anak sampai sarjana," ujar Faisal.

Namun, kejayaan Faisal mulai redup pada 2005 ketika Blok F Tanah Abang direnovasi dan pasar kambing direlokasi ke Pasar Impres yang berada tak jauh dari Pasar Tanah Abang.

Faisal kemudian memilih untuk berjualan pakaian di pinggir jalan sekitar Blok F dan Blok G. Saat berjualan pakaian di pinggir jalan, penghasilan Fasial cukup untuk menutupi kebutuhan sehari-harinya.

Namun, berjualan di pinggir jalan tak kemudian membuat Faisal tenang. Ia kerap merasakan penertiban yang dilakukan oleh pihak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Hingga pada akhirnya, saat Joko Widodo (Jokowi) menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Pemprov DKI merelokasi para pedagang kaki lima ke Blok G.

"Akhirnya saya jualan baju, kalau teman-teman ada yang masih jual kambing," ucap Faisal.

Baca juga : Yang di Tanah Abang Diperhatikan, Kami yang di Balai Kota Kok Tidak

Saat menempati Blok G, pendapatan Faisal hampir sama dengan yang didapatkannya ketika berjualan di pinggir jalan. Namun, ketika Jalan Jatibaru Raya dibuka untuk PKL, pendapatan Faisal menurun drastis.

"80 persen turunnya, ini buka dari jam 8 pagi, jam 1 siang baru kejual 1 potong," tutur Faisal sambil merapikan tumpukan pakaian dewasa yang dijualnya.

Namun demikian, Faisal bersyukur bisa membiayai empat anaknya untuk meraih gelar sarjana, meski ada satu anaknya yang hanya mengenyam pendidikan hingga SMA.

"Keburu duitnya habis, jadi cuma SMA, tapi dia sudah kerja, tadinya mau jual rumah untuk sekolah, tetapi enggak usah katanya, malah dia sudah bisa kirim uang buat saya," ucap Faisal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com