JAKARTA, KOMPAS.com - Saksi sidang kasus peledakan bom di Jalan MH Thamrin dengan terdakwa Aman Abdurrahman, Adi Jihadi, mengaku pernah mengikuti pelatihan militer di Filipina.
Adi berperan menyalurkan dana untuk peledakan bom Thamrin.
Dana itu berasal dari rekan kakaknya, Iwan Darmawan Muntho alias Rois, yang tidak dia kenal.
Awalnya, Adi mengatakan, dia membelikan tiket ke Suriah untuk 15 orang.
Baca juga: Jaringan Teroris Bom Thamrin Gunakan Telegram untuk Berkomunikasi
Uang pembelian tiket berasal dari masing-masing orang yang akan berangkat ke sana.
Rekan Adi, Rizal, menjadi koordinator orang-orang tersebut dan berada di Suriah.
"Saudara enggak ingin ke sana?" tanya Hakim Irwan dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (13/3/2018).
Baca juga: Kesaksian Penyalur Dana Ledakan Bom Thamrin...
"Tidak. Saya disuruh Suryadi Mas'ud ke Filipina. Latihan militer untuk berjihad di Filipina," jawab Adi.
Mendengar jawaban Adi, Irwan kembali bertanya.
Dia menanyakan maksud jihad yang disebut Adi. Adi pun menjawab pertanyaan tersebut dengan singkat.
Baca juga: Di Persidangan, Jaksa Putar MP3 Ceramah Terdakwa Bom Thamrin
"Ya perang," kata Adi.
Dalam pelatihan militer tersebut, Adi mengaku belajar merakit senjata api. Dia membantah pernah belajar membuat bom dalam pelatihan tersebut.
Selain berlatih militer di Filipina, Adi juga beberapa kali mengikuti pelatihan di Indonesia.
Baca juga: Pelaku Bom Kampung Melayu Hadiri Ceramah Murid Terdakwa Bom Thamrin
Namun, pelatihan itu hanya sebatas lari, renang, dan "push up".
Atas pelatihan militer yang dia ikuti di Filipina, Adi kini dipidana dan mendekam di balik jeruji besi.