JAKARTA, KOMPAS.com - Kanit V Subdit Renakta Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKP Hasiati Lawole mengatakan, CW, wanita paruh baya yang tinggal bertahun-tahun di hotel sempat mengajak anak-anak adopsinya ke luar negeri.
"Jadi berdasarkan pengakuan anak-anak dan CW sendiri, mereka berpergian ke luar negeri. Mereka menyebut pernah ke Malaysia dan Singapura untuk jalan-jalan dan belanja," ujar Hasiati saat ditemui Kompas.com di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (13/3/2018).
Meski demikian, hanya tiga anak yang memiliki paspor dan diajak ke luar negeri.
Baca juga: 4 Kejanggalan Kasus CW yang Tinggal Bertahun-tahun di Hotel Bersama Anak Adopsi
Alasannya, dua anak lainnya tidak memiliki data diri yang lengkap sehingga tidak bisa mengurus paspor.
"Jadi anak yang berinisial F dan E ini tidak diajak jalan ke luar negeri karena tidak bisa mengurus paspor. Menurut berita pemeriksaan CW, kedua anak tersebut tidak memiliki akta lahir," katanya.
Meski demikian, lanjutnya, CW mengaku pernah mengajak F dan E jalan-jalan ke luar kota.
Baca juga: Kasus Anak Adopsi CW yang Tinggal 10 Tahun di Hotel Dilimpahkan ke Polda Metro Jaya
"Anak-anaknya juga membenarkan, ya, mereka diajak belanja juga di luar kota," kata Hasiati.
Ia menilai kasus ini janggal.
Pasalnya diperlukan dana yang tidak sedikit untuk memenuhi kehidupan mewah CW dan lima anak adopsinya tersebut.
Baca juga: CW Diduga Tidak Menyekolahkan 5 Anak Adopsinya
Menurutnya, hal inilah yang menjadi salah satu perhatian penyidik, yaitu menyelidiki darimana CW mendapatkan uang.
Pasalnya, menurut kelima anaknya, CW sering menghabiskan waktu di rumah dan merupakan pensiunan dokter.
"Bayangkan saja, dia dan kelima anaknya tinggal di Hotel Le Meridien selama hampir 2 tahun. Mereka sewa 2 kamar yang masing-masing kamar biaya sewanya Rp 1,5 juta. Jadi sehari mengeluarkan Rp 3 juta untuk tempat tinggal saja, belum yang hotel lainnya. Kami telusuri darimana ia mendapatkan uang ini," ujarnya.