JAKARTA, KOMPAS.com - Bripka Indria (30), satu-satunya polisi wanita (polwan) di Indonesia yang menjadi kopilot helikopter menceritakan pengalamannya terbang membawa burung besi itu.
Indria pernah pernah membawa helikopter polisi milik Direktorat Kepolisian Udara Baharkam (Badan Pemeliharaan Keamanan) untuk memantau peristiwa besar dari udara, seperti aksi damai 212 hingga bom Sarinah.
Aksi 212 merupakan aksi yang dilakukan pada tanggal 2 Desember 2016 atau dikenal dengan aksi bela Isalam.
Baca juga : Berkenalan dengan Indria, Satu-satunya Polwan Kopilot Helikopter di Indonesia
Aksi ini digelar untuk menuntut penegakkan hukum untuk mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang kala itu telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan penistaan agama. Aksi besar-besaran itu membuat sejumlah ruas jalan protokol menjadi lautan manusia.
"Waktu itu saya yang bawa (mengendalikan) helikopter. Di dalam heli ada polisi dari Polda Metro Jaya juga yang mengarahkan dalam operasi," ujar Indria saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Kamis (15/3/2018).
Ia mengatakan saat itu ia terbang setinggi 700 kaki dari permukaan laut dan memantau jalannya aksi.
"Kami pantau kondisi lalu lintas, dan menjaga apakah ada titik-titik keributan. Kami laporkan hasil pantauan kami kepada polisi yang tengah berada di bawah," ujarnya.
Operasi lain yang berkesan bagi Indria adalah saat terjadi sedikitnya enam ledakan, dan juga penembakan di daerah sekitar Plaza Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia pada tanggal 14 Januari 2016.
Baca juga : Perkenalkan, Inilah Pilot Wanita Termuda di Indonesia
"Waktu itu kondisi sedang sangat darurat. Saya diperintahkan untuk ke TKP untuk melakukan pantauan udara saat kondisi di TKP sedang tidak stabil," lanjutnya.
Sebagai penerbang baru, tentunya tugas ini menjadi pengalaman tak terlupakan bagi Indria. Dengan helikopter tipe Enstrim 480 B ia terbang berputar-putar di sekitar TKP untuk membantu pengintaian polisi yang bertugas di bawah.
Tugas penting
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, tugas yang tengah dilakukan Indria dan kawan-kawannya sangat dibutuhkan.
"Dengan pantauan udara, TKP-TKP yang tak terjangkau transportasi darat dan laut dapat dilakukan," tuturnya.
Ia mengatakan kini, keberadaan pilot helikopter wanita di jajaran Kepolisian Indonesia sangat "langka".
"Indria ini satu-satunya kopilot helikopter di Polda Metro Jaya, bahkan di Indonesia," tururnya.
Indria melanjutkan, meski baru memiliki pengalaman terbang di Jakarta dan sekitarnya, ia bangga berkesempatan menjadi kopilot helikopter.
"Punya kesempatan mengemudikan helikopter adalah mimpi saya. Kalau saya tidak memiliki basic di kepolisian tentu akan sulit bagi saya untuk menjadi kopilot helikopter Polri," sebutnya.
Baca juga : Kiat Jadi Pilot Bagi Anak Muda Zaman Now
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.