Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pegawai Dharma Jaya Menangis Saat Ditagih Pemasok Daging

Kompas.com - 16/03/2018, 18:53 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pegawai bagian keuangan PD Dharma Jaya menceritakan pengalamannya ditagih uang pembayaran oleh vendor pemasok daging ayam. Perempuan berusia 24 tahun ini sampai menangis ketika terus-menerus ditagih oleh vendor itu.

"Tinggi nadanya, dan dimaki-maki. Dalam sehari di-WA (WhatsApp) dan diteleponin kaya minum obat," kata pengawai itu saat ditemui di kantor PD Dharma Jaya, Jumat (16/3/2018).

Menurut dia, vendor itu sudah bekerja sama cukup lama dengan PD Dharma Jaya. Vendor tersebut menyediakan daging ayam dengan harga sangat murah tetapi berkualitas baik.

Namun ketika Dharma Jaya berutang hingga Rp 1,5 miliar, hubungan dengan vendor itu pun terluka.

"Dia nangis dan saya juga," ujarnya.

Meski sudah menjelaskan Dharma Jaya tak punya uang untuk membayar utang, dia tetap ditagih dan diminta membayar. Dia menjelaskan, uang untuk pembayaran masih tertahan di Pemprov DKI dan belum dicairkan.

"Katanya 'kenapa belum ada pembayaran? Saya sudah bela-belain ke Dharma Jaya buat suplai ayam tapi Dharma Jaya nggak ada pembayaran. Kok Dharma Jaya nggak mau bantuin saya? Padahal saya juga lagi kesusahan'," kata pegawai itu menirukan si pemilik vendor.

Pengawai itu akhirnya melaporkan hal tersebut ke Direktur Utama Dharma Jaya, Marina Ratna Dwi Kusumajati.

Baca juga : Masalah Pangan Murah yang Berujung Pengunduran Diri Dirut Dharma Jaya

Marina membenarkan cerita yang disampaikan stafnya itu. Dia akhirnya berbicara langsung dengan vendor itu dan kembali meminta pengertian agar bersabar.

Marina mengatakan, pemilik vendor itu marah. Kepadanya, Marina membuka saldo PD Dharma Jaya yang nyaris habis.

"Ya akhirnya saya yang tangani langsung, dan saya tidak menyalahkan dia (vendor) marah-marah. Dia benar, kasihan dia kan harus dibayar," kata Marina.

Dharma Jaya sendiri hanya memiliki dana kas Rp 2,4 miliar. Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakilnya Sandiaga Uno telah memutuskan untuk tidak memberi penyertaan modal (PMD) ke Dharma Jaya pada 2018.

Baca juga : Anies: Kalau Dirut Dharma Jaya Mau, Mundur Saja, Enggak Usah Ancam-ancam

Dharma Jaya harus berjuang keras mencari uang untuk menjalankan bisnis dan perannya sebagai penyedia daging sapi dan ayam murah bagi untuk program subsidi pangan.

Marina mengandalkan dana public service obligation (PSO) sebesar Rp 41 miliar yang dijanjikan Sandiaga pada November 2017. Namun dana tersebut baru cair 15 Maret 2018.

Begitu pula dengan dana reimburse untuk pembelian daging dan ayam dari Desember 2017 hingga Februari 2018 yang mencapai Rp 44 miliar. Dana yang baru dicairkan untuk pembelian bulan Desember 2017 sebesar Rp 13 miliar.

Pembelian daging pada November dan Desember lalu sempat ditalangi uang kas Dharma Jaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Megapolitan
Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Megapolitan
Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Megapolitan
Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Cerita Warga 'Numpang' KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Cerita Warga "Numpang" KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Megapolitan
Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Megapolitan
Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Megapolitan
Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Megapolitan
Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Megapolitan
Kronologi Remaja Dianiaya Mantan Sang Pacar hingga Luka-luka di Koja

Kronologi Remaja Dianiaya Mantan Sang Pacar hingga Luka-luka di Koja

Megapolitan
Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembegal Motor Warga yang Sedang Cari Makan Sahur di Bekasi

Polisi Tangkap Pembegal Motor Warga yang Sedang Cari Makan Sahur di Bekasi

Megapolitan
Tertipu Program Beasiswa S3 di Filipina, Korban Temukan Berbagai Kejanggalan

Tertipu Program Beasiswa S3 di Filipina, Korban Temukan Berbagai Kejanggalan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com