JAKARTA, KOMPAS.com - Pemandangan hijau langsung memanjakan mata saat pertama kali memasuki Taman Spathodea, Jalan Kebagusan Raya, Jagakarsa Selatan.
Berbagai jenis tanaman hingga pohon yang tinggi membuat taman itu tampak asri.
Paling banyak yakni pohon spathodea yang dijadikan nama taman tersebut.
Anak-anak, muda-mudi, hingga warga lanjut usia (lansia) terlihat asyik beraktivitas di sana, Jumat (16/3/2018) pagi.
Baca juga: Taman Nasional Bali Barat Terbaik di Asia Pasifik Versi ITB Berlin
Didampingi orangtuanya, anak-anak tampak asyik bermain ayunan.
Mereka tertawa lepas dan orang tuanya terus mengayunkan ayunan tersebut.
Ada pula bocah laki-laki bermain sepak bola bersama sang ayah.
Baca juga: Pohon-pohon dari Sudirman-Thamrin Ditanam di Taman BMW
Reni (26), salah seorang warga, mengaku sering datang ke taman membawa anaknya.
"Sering ke sini sama anak-anak. Kalau enggak pagi, sore. Ini, kan, anak-anak mengajak main ke taman," kata Reni.
Beberapa warga tampak menggunakan alat-alat olahraga sumbangan perusahaan swasta tersebut.
Sekeliling taman dilengkapi jogging track.
Baca juga: Mengenal Taman Wisata Matahari, Tempat Rekreasi Milik Hari Darmawan
Banyak warga yang berlari-lari kecil di sana.
Ada pula danau kecil di tengah Taman Spathodea, lengkap dengan jembatannya. Berbagai jenis ikan ada di danau tersebut, mulai ikan mas, mujair, gabus, patin, hingga gurame.
Warga diperbolehkan memberi makan ikan-ikan di situ.
Baca juga: 5 Hal yang Dapat dilakukan di Taman Wisata Matahari Puncak
"Tapi enggak boleh dipancing. Kami patroli terus," ujar seorang petugas keamanan, Sadar.
Sadar mengatakan, Taman Spathodea dibuka sejak 2010 dan berada di bawah pengelolaan Suku Dinas Kehutanan Jakarta Selatan.
Baca juga: Diresmikan, Taman Budaya Senilai Rp 43 Miliar di Kulon Progo
Luasnya lebih kurang 2 hektar.
Taman Spathodea dibuka setiap hari pukul 05.00-18.00.
Alasannya, bentuk taman itu berundak-undak dan agak miring. Kemudian ada dataran rendah dan ada yang lebih tinggi.
Baca juga: Mau Lihat Orangutan di Sarawak Malaysia? Coba ke Taman Nasional Ini
"Bentuk tamannya sendiri enggak landai, tetapi miring-miring," ujar Syarif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.