JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyampaikan, penyaluran zakat di wilayah DKI Jakarta masih minim.
Berdasarkan data yang dimilikinya, dari Rp 70 triliun potensi zakat di DKI Jakarta, yang baru terkumpul belum mencapai Rp 1 triliun.
"Rp 70 triliun potensi zakat Jakarta, baru terkumpul masih di bawah Rp 1 triliun. Rasio zakat baru 25 persen, masih ada 75 persen lagi, artinya efektivitas penyaluran zakat masih rendah," kata Sandiaga saat menghadiri Seminar Zakat Nasional, Jumat (16/3/2018).
Baca juga : Kata Sandiaga, Masalah Subsidi Daging Hanya karena Salah Komunikasi...
Menurut Sandiaga, masih minimnya kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan dan penyaluran zakat yang dilakukan badan maupun lembaga zakat menjadi penyebab masih minimnya masyarakat menyalurkan zakat.
"Kita belum bisa membangun trust (kepercayaan), penyaluran zakat ini yang dibutuhkan adalah kepercayaan yang harus dimiliki para amilin (penyalur zakat)," ucap Sandiaga.
Ia berharap, warga DKI Jakarta semakin sadar menyalurkan kewajibannya yakni membayar zakat.
Baca juga : Gaya Sandiaga Bersepeda ke Balai Kota Bersama Pejabat DKI
Pada kesempatan itu Sandiaga juga menyampaikan pantun yang berisi tentang ajakan untuk menyalurkan zakat.
"Ada hp enggak punya pulsa, kagak ditelfon bini marah. Jangan keasikan belanja di bulan puasa, utamakan zakat dan sedekah.
Hari hujan tidur nyenyak, sampai terlewat waktu salat. Dua setengah persen terlalu kecil, membersihkan harta untuk menuju akherat."
Pantun Sandiaga itu lantas mendapatkan tepuk tangan dari para peserta Seminar Zakat Nasional.