Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buat Video yang Sudutkan Bank BRI, Pegawai Bawaslu DKI Minta Maaf

Kompas.com - 16/03/2018, 22:06 WIB
Sherly Puspita,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pegawai Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) DKI Jakarta, Andi Maulana, menjadi korban penipuan yang menyebabkan saldo tabungannya terkuras.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, kejadian tersebut terjadi pada Rabu (14/3/2018) lalu. Setelah mengetahui dirinya ditipu, Andi kemudian membuat sebuah video.

Dalam video berdurasi 03.12 menit tersebut Andi meminta nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) waspada terhadap modus penipuan seperti yang ia alami.

"Awas, kalau punya rekening BRI hati-hati, ada modus baru yang hari ini korbannya saya. Uang saya dikuras habis dan hanya disisakan Rp 57.000," kata Andi dalam video itu, sebagaimana dikutip Kompas.com, Jumat (16/3/2018).

Andi mengatakan, seseorang menelepon dirinya dan mengaku dari Bank BRI lalu menyampaikan pertanyaan terkait identitasnya, dan dia diminta untuk menjawab ya atau tidak atas pertanyaan-pertanyaan itu.

Menurut dia, penelepon tahu data dirinya dan membuatnya yakin bahwa penelepon adalah pegawai Bank BRI. Setelah telepon ditutup, ia mengecek ke mesin ATM. Saat itulah dia tahu tabungannya terkuras.

Video itu kemudiam ia sebarkan ke media sosial dan menjadi viral.

Hari ini, Andi menyambangi Polda Metro Jaya guna mengklarifikasi perkataannya dalam video  tersebut.

"Saya berniat menyampaikan klarifikasi. Bahwa pada Rabu,14 Maret pukul 15.35 WIB itu peristiwanya. Saya Andi Maulana sebagai Tim Asistensi Bawaslu menyampaikan video itu secara pribadi saya minta maaf atas video tersebut yang mengganggu dan meresahkan masyarakat," katanya di Mapolda Metro Jaya, Jumat.

Ia mengaku tak bermaksud mencemarkan nama baik Bank BRI dengan rekaman video tersebut.

"Informasi yang saya sampaikan spontanitas setelah kejadian dan betul rekening berkurang. Transaksi ini sebenarnya ada telepon dari (nomor) 082178690507 yang saya tidak kenal dan mengaku Bank BRI sehingga saya beri kode OTP jadi dia bisa transaksi. Dari kejadian ini saya minta maaf ke masyarakat dan Bank BRI," katanya.

Argo mengatakan, menyudutkan nama suatu pihak dan mem-viralkannya di media sosial tanpa dikonfirmasi terlebih dahulu tak dapat dibenarkan.

"Jadi saya sampaikan kepada masyarakat ini edukasi sebagai pembelajaran bahwa kalau menemukan video ajakan itu dicek dulu kebenarannya, secara logika betul tidak," kata dia.

Andi telah melaporkan penipuan yang dialaminya itu ke Polda Metro Jaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Megapolitan
Cerita 'Horor' Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta 'Resign'

Cerita "Horor" Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta "Resign"

Megapolitan
Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Megapolitan
MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

Megapolitan
Polisi Periksa Satpam dan 'Office Boy' dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Polisi Periksa Satpam dan "Office Boy" dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Megapolitan
Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Megapolitan
4 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

4 Korban Kebakaran "Saudara Frame" yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

Megapolitan
4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Megapolitan
Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Megapolitan
Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Megapolitan
Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Megapolitan
Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com