Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hutan Mangrove Ecomarine, Oase di Sudut Kampung Nelayan Muara Angke

Kompas.com - 17/03/2018, 21:30 WIB
Ardito Ramadhan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hutan Mangrove Ecomarine laksana sebuah oase di sekitar perkampungan nelayan di Muara Angke, Jakarta Utara. Kesan kumuh dan bau amis yang melekat dengan perkampungan nelayan mendadak hilang saat menginjakkan kaki di kawasan hutan mangrove tersebut.

Hutan Mangrove Ecomarine berada di salah satu sudut perkampungan nelayan di Muara Angke. Lokasinya tak jauh dari Pelabuhan Kaliadem, dibutuhkan waktu 10-15 menit berjalan kaki apabila ingin mencapai hutan mangrove dari Pelabuhan Kaliadem.

Ada sekitar 27.000 pohon mangrove yang tertanam di sana. Tak heran apabila suasana teduh dan rimbun langsung terasa saat menyusuri hutan di atas jalan yang terbuat dari batang bambu.

Ketua Komunitas Mangrove Muara Angke Risnandar mengatakan, setiap harinya kawasan tersebut didatangi oleh puluhan pengunjung yang umumnya berasal dari kalangan pelajar dan mahasiswa.

Baca juga : Lokasi Lautan Sampah di Muara Angke Akan Ditanami Bakau

Pemandangan hutan bakau yang Instagram-able juga mengundang beberapa pasangan mengadakan foto pre-wedding di sana.

"Banyak juga kawan-kawan dan tamu-tamu yang dateng itu foto di sini. Foto-foto buat pre-wedding juga banyak, posenya duduk-duduk di jalanan bambu gitu," kata Risnandar kepada Kompas.com, Sabtu (17/3/2018).

Selain hutan bakau, pengunjung juga bisa menikmati suasana tepi laut Jakarta. "Kalau sore di sini pemandangannya bagus lho, sunsetnya keliatan jelas kalau cuacanya cerah," kata seorang pengunjung.

Kawasan tersebut juga mempunyai kolam budidaya ikan dan taman bacaan. Risnandar menuturkan, kawasan itu memang didesain sebagai tempat wisata edukatif.

Baca juga : Petugas Bersihkan Lautan Sampah di Muara Angke dengan Tangan Kosong

Pengunjung hutan mangrove tidak ditarik uang sepeser pun untuk mengunjungi kawasan seluas 1,5 hektar itu. Risnandar hanya berpesan agar para pengunjung dapat menjaga kelestarian pohon mangrove.

"Semua free, gratis. Buat mahasiswa pelajar semua gratis, asalkan tidak merusak sama-sama saling menjaga. Silakan saja selama itu untuk kepentingan masyarakat," katanya.

Hutan Mangrove Ecomarine buka setiap hari dari pagi hingga sore. Namun, pelajar berseragam diminta untuk tidak mendatangi kawasan tersebut di jam-jam sekolah. "Jangan sampai mereka bolos terus ngumpet di sini, kan susah nyarinya," kata Risnandar.

Risnandar pun berharap Pemerintah dapat menjadikan kawasan tersebut sebagai salah satu destinasi wisata di Jakarta Utara. Ia menjelaskan, Hutan Mangrove Ecomarine masih dikelola oleh komunitas dengan dukungan dana CSR dari perusahaan.

Baca juga : Komunitas Mangrove Usul Lautan Sampah di Muara Angke Ditanami Bakau

"Pemerintah dapat menggandeng kita lah, kita sama-sama melestarikan hutan mangrove di kawasan ecomarine ini jadi sebuah tempat wisata, bahwa ternyata ada sarana pantai publik di kawasan Jakarta Utara," katanya.

Kompas TV Komunitas Krakatau Fin Swimming diisi anggota yang hobi berenang namun perduli kebersihan lingkungan laut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com