Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Akan Gali Awal CW Adopsi 5 Anak dan 10 Tahun Menginap di Hotel

Kompas.com - 19/03/2018, 13:12 WIB
David Oliver Purba,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi berencana kembali meminta keterangan CW (60), perempuan yang mengadopsi lima orang anak dan tinggal di sejumlah hotel selama 10 tahun.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono mengatakan, pemeriksaan yang rencananya dilakukan pada Senin (19/3/2018) siang ini merupakan pemeriksaan lanjutan terhadap CW pada Jumat pekan lalu.

Pemeriksaan sempat dihentikan sementara karena kondisi kesehatan CW yang tidak terlalu baik.

"Kondisi yang bersangkutan tidak terlalu fit dan ada kegiatan juga. Rencananya nanti (dilakukan) pemeriksaan tambahan. Kita tunggu saja apa kah yang bersangkutan nanti hadir atau tidak," ujar Argi di Mapolda Metro Jaya, Senin siang.

Baca juga : Sanggahan CW dan Kerabatnya soal Dugaan Penganiayaan 5 Anak Adopsi

Argo mengatakan, pemeriksaan tambahan tersebut masih terkait bagaimana CW mendapatkan kelima anak yang diadaopsinya tersebut. Selain itu, polisi akan memberikan keterangan bagaimana CW bisa berpindah-pindah dari satu hotel ke hotel yang lain selama lebih dari 10 tahun.

"Untuk CW kami sudah lakukan pemeriksaan Hari Jumat. Kami dasarnya pemeriksaan bagaimana mendapatkan kelima anak itu, lalu bagaimana bisa berpindah dari satu hotel ke hotel yang lain," ujar Argo.

Sebelumnya, ada dugaan bahwa CW melakukan penganiayaan terhadap lima anak adopsinya. Hal itu diketahui setelah seorang anak adopsinya yang berinisial FA (14) melarikan diri dari Hotel Le Meridien, Jakarta Pusat, tempat mereka menginap dan melaporkan hal tersebut kepada warga berinisial Y.

Baca juga : Polisi Selidiki Dugaan CW Lakukan Pelanggaran Hak Asuh Anak

Kepada Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), FA mengaku telah mendapatkan sejumlah perlakuan kasar dari CW. Remaja itu mengatakan, ia dipukul, mendapat perlakuan diskriminatif karena mengidap penyakit kronis hingga disekap di kamar hotel saat CW dan tiga anak adopsi lainnya berlibur ke luar negeri.

Awalnya, kasus itu ditangani penyidik Polres Jakarta Pusat. Namun, kasus itu dilimpahkan ke penyidik Subdit Renakta Polda Metro Jaya karena polisi perlu memeriksa sejumlah hotel di kawasan Jakarta Barat dan Jakarta Pusat yang selama bertahun-tahun menjadi tempat menginap CW bersama lima anak adopsinya.

Baca juga : Polisi Sebut Biaya Hidup CW dari Hasil Kerja sebagai Supranatural

Jumat (16/3/2018) lalu penyidik memanggil CW untuk menjalani pemeriksaan lanjutan. Pemeriksaan dilakukan pada pukul 13.00 WIB hingga 21.00 WIB.

Bersama CW turut hadir Riska yang mengaku sebagai keponakan CW, pembantu CW bernama Siti, dan dua orang pengacara bernama Andi Alfian Nurman dan Bambang KE.

CW membantah disebut telah menganiaya anak adopsinya. Ia menyebut laporan tersebut sebagai fitnah. Menurut dia, adopsi lima anak yang ia lakukan atas dasar kemanusiaan belaka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com