Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Akan Gali Keterangan Fahri Terkait Laporannya terhadap Sohibul

Kompas.com - 19/03/2018, 13:22 WIB
David Oliver Purba,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan akan menggali keterangan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah terkait laporan Fahri terhadap Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman.

Fahri melaporkan Sohibul karena dianggap telah mencemarkan nama baiknya dengan menyebutnya sebagai pembohong dan pembangkang.

Tak hanya Fahri, polisi juga akan minta keterangan sejumlah saksi terkait laporan tersebut.

"Jadi penyidiki meminta keterangan Pak Fahri, nanti kami juga mintakan (keterangan) saksi-saksi yang mengetahui, melihat tentang apa yang dilaporkan. Nanti kami bisa mendapatkan info yang lebih dari apa yang dituduhkan," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Senin (19/3/2018).

Argo mengatakan selain saksi, polisi juga akan memeriksa seluruh bukti yang disertakan Fahri dalam laporannya. Argo belum mau memberitahu apakah akan memanggil Sohibul sebagai terlapor untuk dimintai keterangan. Polisi akan terlebih dulu memeriksa seluruh saksi dan bukti yang ada.

"Nanti (Sohibul dipanggil), kami baru (periksa) pelapor dulu, saksi juga belum kami lakukan pemeriksaan. Intinya Pak Fahri melaporkan penistaan (fitnah). Ya kami lihat seperti apa unsurnya dan barang buktinya apa. Ada saksi yang melihat, kami gali semuanya," ujar Argo.

Fahri mendatangi Mapolda Metro Jaya hari Senin ini. Ia akan dimintai keterangan terkait laporannya terhadap Sohibul.

Fahri mengatakan, ia membawa sejumlah bukti antara lain, video dan link berita media yang dianggap telah memfitnah dirinya.

Fahri juga membawa surat putusan dari Pengadilan Negeri yang memenangkannya atas pemecatan oleh Sohibul.

Fahri juga menilai Sohibul telah melakukan penyerangan terhadap dirinya di depan umum terkait ucapan yang menyebut dirinya sebagai pembohong dan pembangkang.

"Bisa dikatakan menyerang di depan publik dengan mengatakan saya berbohong dan membangkan. Ini kalimat yang dia tidak punya dasar untuk menyatakannya," ujar Fahri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Megapolitan
Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu 'Video Call' Setiap Hari?

Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu "Video Call" Setiap Hari?

Megapolitan
Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Megapolitan
Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Megapolitan
Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Megapolitan
Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Megapolitan
Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Megapolitan
Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Megapolitan
KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

Megapolitan
Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Megapolitan
Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan 'Live' Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan "Live" Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Megapolitan
Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Megapolitan
Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Megapolitan
Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com