JAKARTA, KOMPAS.com - Proses pembersihan lautan sampah di Muara Angke, Jakarta Utara, telah memasuki hari keempat pada Selasa (20/3/2018). Lautan sampah yang tadinya memenuhi bibir pantai kini terlihat jauh berkurang.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, air sudah mulai menggenangi lahan perairan yang sempat tertimbun sampah. Padahal, pada Sabtu lalu, saking tebalnya sampah saat itu, orang dapat berdiri dan berjalan di atasnya.
Saat ini, beberapa sampah berbahan plastik terlihat masih menggenangi perairan itu. Tumpukan sampah yang bercampur lumpur terlihat dikumpulkan di beberapa titik menunggu untuk diangkut.
Sampah-sampah kering juga masih menghiasi daratan yang sudah ditanami bibit pohon mangrove. Nantinya, sampah-sampah itu juga akan diangkut.
Baca juga : Kata Anies, 50 Ton Sampah Sudah Diangkut dari Muara Angke
Cuaca cerah yang memayungi lokasi lautan sampah membuat proses pembersihan hari ini berlangsung lancar. Empat unit kapal fiber tampak hilir mudik di antara lokasi lautan sampah dan Pelabuhan Kaliadem.
Kasudin Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu Yusen Hardiman mengatakan, setidaknya 50 ton sampah telah diangkut dari tempat tersebut. Ia memprediksi proses pembersihan dapat selesai dalam beberapa hari ke depan.
Baca juga : Penumpukan Sampah di Muara Angke, Walhi Bilang Penanganan Dimulai dari Darat
"Sampai hari ini kira-kira 50 persen lebih ya. Mudah-mudahan akhir pekan ini bisa selesai," kata Yusen saat ditemui di lokasi pada Selasa (20/3/2018).
Ketua Komunitas Muara Angke Risnandar mengatakan, lautan sampah tersebut muncul akibat fenomena baratan atau angin barat yang membawa sampah-sampah di laut merapat ke daratan.
Baca juga : Perjuangan Bersihkan Muara Angke dari Sampah, Dihantam Gelombang hingga Hujan Deras