Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LPAI Siap jika Dilaporkan CW ke Polisi

Kompas.com - 20/03/2018, 20:58 WIB
David Oliver Purba,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Manajer Sekretariat Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) E Hertresnanto mengatakan, pihaknya siap jika CW (60) melaporkan LPAI ke polisi.

"Ya kalau dari LPAI, mau tidak mau, suka tidak suka harus siap dengan konsekuensi itu," kata Indryarko saat dihubungi Kompas.com, Selasa (20/3/2018).

Kuasa hukum CW, Thomas Edison, sebelumnya berencana akan melaporkan LPAI ke polisi terkait pernyataan yang dianggap menyudutkan kliennya, CW. Thomas menilai apa yang disampaikan LPAI dengan menyebut CW melakukan tindakan tidak menyenangkan terhadap FA, seorang anak adopsnya, tidak benar.

FA merupakan satu dari lima anak adopsi CW. Remaja itu telah kabur dari CW dan mengaku selama ini mengalami penyiksaan. CW dan lima anak adopsinya selama 10 tahun terakhir menginap di sejumlah di Jakarta.

Baca juga : CW Akan Laporkan LPAI ke Polisi

Indryarko mengatakan, apa yang LPAI sampaikan kepada publik berdasarkan pernyataan FA

Selain itu, apa yang disampaikan LPAI kepada polisi juga didasari adanya kejanggalan yang sebelumnya didengar LPAI dari FA. FA mengatakan dia dan empat anak lainnya yang diadopsi CW tinggal di sejumlah hotel mewah selama 10 tahun terakhir.

"Ketika LPAI melakukan laporan itu kan dasarnya kuat, ada anak yang datang ke sini kemudian kami dalami dan menemukan fakta yang agak janggal di mana dia menyampaikan dia tinggal di hotel bersama dengan seorang dokter (CW) yang sudah berumur. Lalu bertahun-tahun (tinggal) di hotel bintang lima itu suatu kejanggalan apalagi dia bilang dia tidak sendiri, dia bersama beberapa kawannya," ujar Indryarko.

Thomas Edison sebelumnya mengatakan, LPAI telah menyudutkan CW terkait laporan LPAI yang menduga adanya eksploitasi, penelantaran anak, hingga dugaan penganiayaan yang dilakukan CW terhadap kelima anak adopsinya.

Baca juga : Sanggahan CW dan Kerabatnya soal Dugaan Penganiayaan 5 Anak Adopsi

"Nanti kami akan musyawarahkan dulu dengan beliau (CW) ada beberapa pihak yang kami klarifikasi untuk terkait kita laporkan, yang pasti LPAI akan kami laporkan," ujar Thomas saat mendampingi CW diperiksa di Mapolda Metro Jaya, Senin kemarin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com