Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pemadam Kebakaran yang Diminta Bantuan Melepas Cincin Kawin...

Kompas.com - 23/03/2018, 06:15 WIB
Rima Wahyuningrum,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan tidak melulu menjalankan tugas memadamkan kebakaran. 

Melepas cincin di jari seseorang juga dijalankan petugas pemadam kebakaran

Pengalaman tersebut dialami Kepala Regu Penyelamatan Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Barat, Zaenal Arifin. 

Baca juga: Pemadam Kebakaran Tak Melulu Padamkan Api...

Ia pernah diminta membantu melepaskan cincin dari seorang perempuan di kawasan Angke, Jakarta Barat.

Ia menilai tugas tersebut adalah kisah teruniknya selama 15 tahun menjadi petugas pemadam kebakaran. 

"Penyelamatan cincin kawin yang sudah enggak bisa dibuka lagi itu pengalaman yang enggak bisa saya lupakan," kata Zaenal kepada Kompas.com di kantornya, Jalan Tanjung Duren Raya, Jakarta Barat, Kamis (22/3/2018).

Baca juga: Digigit Ular Kobra, Petugas Pemadam Kebakaran di Malaysia Tewas

Zaenal mengatakan, saat itu, jari perempuan yang ditolongnya sudah bengkak dan membiru. Ia sudah mengoleskan sabun dan minyak, tetapi cincin tetap tidak keluar dari jari perempuan itu.

"Dia panik kayak mau menangis. Soalnya itu cincin kawin dia," ujarnya.

Cara manual tidak mempan, Zaenal meminta izin keluarga perempuan itu untuk melepas cincin menggunakan alat mini bor.

Kemudian, ia menipiskan lapisan cincin agar mudah dibuka.

Baca juga: Pemadam Kebakaran yang Bekerja Tanpa Pamrih...

Petugas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) mengevakuasi ular sanca sepanjang 4 meter di rumah makan kawasan Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat pada Senin (19/3/2018). (Dok. Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Barat).  SUKU DINAS PEMADAM KEBAKARAN DAN PENYELAMATAN JAKARTA BARAT Petugas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) mengevakuasi ular sanca sepanjang 4 meter di rumah makan kawasan Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat pada Senin (19/3/2018). (Dok. Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Barat).
"Kami tanya dulu, ini, kan, cincin emas 'bagaimana kalau (lapisan cincin) ditipiskan biar mudah dilepas?' Akhirnya dia mau, ya jadinya cincinnya gripis di satu sisinya," kata Zaenal. 

Ia mengatakan, alat mini bor tersebut dimiliki timnya lantaran sudah beberapa kali mendapat panggilan pertolongan pelepasan cincin.

Sebelumnya, cara manual dengan sabun, minyak, dan benang adalah andalannya.

Baca juga: Siswa TK Belajar dari Pemadam

Seorang staf ahli Pengendali Kebakaran dan Penyelamatan, Wirawan Aries mengatakan, tim penyelamatan dimodali alat mini bor khusus untuk kasus pelepasan cincin.

"Itu mini bor aslinya alat untuk bikin ukiran di cincin, tetapi itu bisa menipiskan bahan cincin yang bisa memudahkan kami melepas cincin," ujar Aries.

"Kami lakukan hati-hati. Kalau bisa orangnya (yang pakai cincin) tenang, jangan panik. Biar kulit (jarinya) enggak kena. Biasanya yang begini dialami sama ibu-ibu hamil," tambahnya.

Di samping itu, petugas pemadam kebakaran juga turun tangan memberikan pertolongan lain, seperti usaha menggagalkan bunuh diri, penyelamatan hewan peliharaan, dan lain-lain. 

Kompas TV Sebanyak 12 orang pengunjung Mall Graha Cijantung, Jakarta, terjebak di dalam sebuah lift, Minggu (4/3).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com