Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Busa di KBT Marunda Disebut karena Pertemuan Air Laut dan Tawar

Kompas.com - 23/03/2018, 21:09 WIB
Ardito Ramadhan,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kemunculan busa di Kanal Banjir Timur (KBT) Marunda, Jakarta Utara, disebut akibat dari pertemuan air tawar dan air laut.

Petugas UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Sarmada menyatakan, kemunculan busa-busa itu tidak disebabkan oleh adanya limbah yang mencemari sungai.

"Ini pertemuan air asin dan air adem, jadi posisi air itu jatuh menimbulkan buih. Sebenarnya ini bukan limbah, ini buih. Jadi ini enggak ada limbah. Kalau ada limbah ini ikan pasti mati ini kan masih banyak pemancing-pemancing," kata Sarmada kepada wartawan, Jumat (23/3/2018) sore.

Ia menyebut busa-busa itu akan hilang ketika air laut sedang pasang. Pasalnya, saat itu ketinggian air laut dan air darat akan sejajar sehingga tidak ada air yang jatuh.

Baca juga : Melihat Lautan Busa di KBT Marunda...

Sebuah perahu kayak milik Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) DKI Jakarta di tepi Kanal Banjir Timur yang dipenuhi busa.KOMPAS.COM/Ardito Ramadhan D Sebuah perahu kayak milik Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) DKI Jakarta di tepi Kanal Banjir Timur yang dipenuhi busa.

Meskipun begitu, UPK Badan air tetap mengambil sampel untuk meneliti apakah ada kandungan limbah di perairan yang dipenuhi busa itu.

Sarmada juga berjanji akan menurunkan petugas untuk menghilangkan busa-busa tersebut.

"Kami akan antisipasi untuk membersihkan buihnya kalau jadi gangguan penciuman segala macam," katanya.

Perairan Kanal Banjir Timur (KBT) di kawasan Marunda, Jakarta Utara, dipenuhi busa pada Jumat (23/3/2018) sore. Pantauan Kompas.com, busa itu memenuhi KBT selepas Pintu Air Weir 3 Marunda.

Petugas Pintu Air Weir 3 Marunda Tarya mengatakan, busa-busa tersebut sudah muncul dalam beberapa tahun terakhir.

Baca juga : Warga Sudah Biasa Lihat Busa di Marunda

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Megapolitan
Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Megapolitan
Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Megapolitan
Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Megapolitan
Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com