Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyerang Mapolda Sumut Baca Tulisan Aman Abdurrahman di Telegram soal Jihad

Kompas.com - 27/03/2018, 16:43 WIB
Nursita Sari,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang penyerang Mapolda Sumatera Utara, Syawaluddin Pakpahan, mengaku pernah membaca tulisan terdakwa peledakan bom di Jalan MH Thamrin, Aman Abdurrahman, lewat aplikasi percakapan Telegram.

Meski demikian, Syawaluddin mengaku tidak mengenal dan tidak pernah bertemu dengan Aman sebelumnya.

"Tahu nama, dari halaman di Telegram," kata Syawaluddin dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (27/3/2018).

Baca juga: Tertanam dan Berkarat, Senpi untuk Teror Bom Thamrin Dibersihkan di Rumah Pelaku

Ia mengaku pernah membaca tulisan Aman di Telegram soal jihad dan thogut setelah dia kembali dari Suriah untuk berjihad.

Menurut dia, tulisan Aman sama dengan pemahamannya.

"Jihad seperti apa yang di-share (dalam Telegram)?" tanya jaksa penuntut umum (JPU) Anita Dewayani.

"Sama dengan yang saya yakini, berperang," jawab Syawaluddin.

Baca juga: Sebar Hoaks soal Teror di Mapolda Sumut, Pria Ini Ditangkap Polisi

Dia membaca tulisan Aman di Telegram lebih dari tiga kali.

Namun, Syawaluddin mengaku bukan hanya tulisan Aman yang dibacanya lewat Telegram.

"(Baca) tulisan juru bicara daulah," ucapnya.

Selain dari Telegram, Syawaluddin mengaku tidak pernah membaca tulisan Aman dari sumber lainnya, termasuk situs Millah Ibrahim milik Aman.

Baca juga: Selain Serang Mapolda Sumut, Terduga Teroris Juga Incar Markas TNI

Syawaluddin membantah berita acara pemeriksaan (BAP)-nya sendiri yang menyebut pernah membaca situs Millah Ibrahim.

"Di sini (BAP Syawaluddin ditulis), 'Saya dapati dari situs terdakwa Aman, Millah Ibrahim'," kata Hakim Ketua Akhmad Jaini membacakan BAP Syawaluddin.

"Demi Allah, tidak, Pak," kata Syawaluddin.

Baca juga: Jenazah Penyerang Mapolda Sumut Dikuburkan Selubang dengan Kerabatnya

Syawaluddin merupakan salah satu pelaku yang menyerang langsung Mapolda Sumatera Utara.

Dalam serangan tersebut, Aiptu Martua Sigalinging tewas ditikam di leher, dada, dan tangan dengan menggunakan senjata tajam.

Adapun dalam kasus bom Thamrin, Aman didakwa menggerakkan orang untuk melakukan berbagai aksi terorisme, termasuk bom Thamrin.

Baca juga: Aiptu Martua Sigalingging Diduga Sempat Melawan Terduga Teroris di Mapolda Sumut

Cara yang dilakukan Aman yakni dengan berdakwah atau memberikan kajian.

Materi kajian yang dia sampaikan diambil dari buku seri materi tauhid hasil karangannya sendiri.

Kompas TV Tersangka penyerangan di Mapolda Sumatera Utara diduga kuat memiliki keterkaitan dengan Bahrun Naim.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com