Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video: Penumpang Membeludak, Sistem Buka Tutup Diterapkan di Stasiun Duri

Kompas.com - 29/03/2018, 05:15 WIB
Rima Wahyuningrum,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Membeludaknya penumpang di peron 5 Stasiun Duri tujuan Duri-Tangerang menjadi sorotan. 

Akibatnya, petugas stasiun menerapkan sistem buka tutup di eskalator peron tersebut. 

"Itu untuk mengurai crowded (penumpang) dari bawah, (penerapan) sistem buka tutup karena kondisi dari peron bawah sudah tidak mencukupi. Kalau kami dorong (penumpang) dari atas pasti (penumpang) di bawah menumpuk, belum lagi penumpang yang mau naik," kata Kepala Stasiun Duri Widy Aries Subiyanto di kantornya, Jakarta Barat, Rabu (28/3/2018).

Baca juga: Viral, Video Padatnya Penumpang Lawan Arah di Eskalator Stasiun Duri

Sistem buka tutup yang diterapkan dengan mematikan salah satu jalur eskalator untuk mempercepat penumpang naik dan turun.

"(eskalator) yang satu naik, satu (eskalator lainnya) kami matikan, biar jadi tangga manual. Itu untuk menghindari gesekan flow," ujarnya. 

Sistem buka tutup mulai diterapkan Selasa (27/3/2018) karena penumpukan penumpang yang transit dari peron lainnya.

Baca juga: Mulai Besok, Jadwal KRL Duri-Tangerang Berkurang Jadi 80 Perjalanan

"Itu perpindahan dari peron 3 rata-rata dari Tanah Abang mau ke Tangerang. Itu, kan, bisa ratusan (penumpang) bahkan mungkin ribuan (penumpang), makanya crowded," kata Widy. 

Berdasarkan pantauan Kompas.com pada Rabu pukul 18.30peron 5 mengalami penumpukan penumpang yang membuat petugas keamanan harus membuka tutup eskalator.

Terlihat puluhan penumpang yang datang dari peron lain mengantre turun eskalator peron 5.

Petugas memberikan aba-aba untuk penumpang dari arah bawah peron segera naik lantaran salah eskalator naik akan dimatikan. 

Baca juga: Waktu Tempuh Kereta Bandara Dipersingkat, Gerbong KRL Tangerang-Duri Ditambah

"Ayo cepat-cepat, Pak, mau dimatiin ini (eskalator)," teriak satpam yang berjaga di pinggir eskalator. 

Petugas langsung mematikan fungsi eskalator naik agar penumpang yang mengantre masuk peron 5 bisa menggunakan kedua eskalator untuk turun.

"Yak ayo. Dua-duanya bisa buat turun. Jaga barang-barangnya. Hati-hati," teriak petugas lainnya. 

Penumpang langsung bergerombol turun di kedua eskalator.

Baca juga: Uji Coba Kereta Bandara, Jalur Lintas Stasiun Duri Berubah

Mereka berdesakan ingin segera cepat turun mengejar kedatangan kereta Duri-Tangerang. 

Halaman:


Terkini Lainnya

Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Megapolitan
Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Megapolitan
Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Megapolitan
Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Megapolitan
Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Megapolitan
14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

Megapolitan
BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com